Sejarah Tenis Meja Indonesia
Permainan tenis meja di
Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di
balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya
golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara
lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.
Sebelum
perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan
mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam
kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan
Tenis Meja Seluruh Indonesia). Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi
tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan
tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan
cukup pesat.
Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya
pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON,
POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang
diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah
atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam
kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota
ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain
yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya
Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983,
yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya
dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
Dalam perkembangan yang sangat
pesat, para pengemar olahraga tennis meja dituntut untuk mempelajari dan
menganalisa kepesatannya lebih mendalam hingga ke detil-detilnya. Dengan
demikian, kita akan mengetahuio cara-cara terbaru yang akan membawa para pemain
meningkatkan mutu teknik bermain dan bertanding yang akan menuju kea rah
keberhasilan. Kita tentu sependapat bahwa tingkat kesempurnaan hanya akan
terwujud melalui system latihan yang penuh disiplin disertai keteguhan hati
dalam meraih kesuksesan.
Bermain tennis meja ada dua
tenaga yang paling mendasar; yang satu adalah tenaga pukulan membentur bola
yamg lebih di kenal dengan sebutan memukul, dan yang satunya lagi adalah tenga
pergesekan yang lebih di kenal dengan sebutan mengesek bola. Selain bola yang
tinggi dekat net., dapat di pukul secara ringkas, memukul bola-bola yang lainya
harus dilengkapi dengan gesekan. Apabila diuraikan, di sini mengandung dua
arti:
I. Pada saat pukulan half volley, yang diutamakan adalah pukulan, sedangkan
pergesekan hanya merupakan factor penunjang. Memukul dapat menambah kecepatan
dan tenaga bola, mengesek dapat menimbulkan bola berputaran atas (topspin).
Putaran atas berguna untuk menciptakan garis kurva yang sesuai dengan pukulan.
II. Pada saat menciptakan putaran seperti bola loop drive, haruslah
mengutamakan pergesekan. Akan tetapi, mengejar tuntutan pergesekan secara monoton malah akan
berakibat sebaliknya. Gesekan akan terlalu tipis, menyebabkan kurangnya
kurangnya tenaga putaran bola dan sulit untuk mengorbitkan bola yang berputaran
dua.
TEHNIK DAN PERATURAN TENIS
MEJA
A.
Teknik Tenis Meja
Dalam teknik permainan tenis
meja ada sepuluh perintah yakni :
1. Gaya bermain apa saja yang
Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte bagaimana anda harus bermain,
tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya. Gaya anda bisa menjadi
perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak memiliki gaya permainan,
semakin kaya akan variasi, bawa sesuatu ke permainan. Jadilah diri sendiri.
2. Bermain dengan peralatan
apapun yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak membatasi pilihan taktis
anda atau pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda bisa dan harus bisa dgn
cara memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah kunci.
3. Mengembangkan taktik-taktik
dari counter, serve, poin, pertandingan, peralatan lawan, gaya dari lawan,
perilaku lawan, taktik lawan, apapun. Berpikirlah sebelum, selama dan setelah
bermain. Be smart.
4. Menghormati orang
lain.Adalah cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan taktik untuk
kecewa, ketakutan atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah jika
seseorang meminta anda untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan
biarkan orang lain yang memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan
membantu pemain lain. dan memberikan respect. Be a Gentle
5. Belajar untuk menang dan
belajar untuk kalah, biasakan diri anda menerima kesalahan dan keterbatasan dan
kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah karena
anda tidak menerima kekalahan tersebut. Be modest..!!
6. Tidak ada keberuntungan,
coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau diujung2 meja..maka anda
akan terbiasa dengan pukulan2 itu…begitu pula dengan lawan anda, jika pukulan
mereka menyentuh net atau ditepi meja, cobalah untuk tetap fokus mengembalikan bola dari mereka…tetap fokus..!!
7. Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih mudah
daripada meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang pintar akan
melihat pada tiap2 kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih apa, mengapa dan
bagaimana Anda akan melakukannya, kemudian latihlah. Belajar untuk rally.
8. Aturan dan peralatan akan
berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan dapat diistimewakan. Jika anda
bisa berubah kapan saja, anda juga dapat menerima perubahan dan mereka yang
bermain di beberapa kekurangan, seperti Gaya yang kurang disukai, atau bahkan
dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa menang. Hanya diperlukan usaha yang lebih keras.
9. Tidak ada peralatan yang
tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan olahraga. Tidak ada pemain yang
inferior atau superior dengan cara apapun, dan tentu saja anda tidak berhak
untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua olahraga jika Anda berpikir berbeda
dari ini.
Don't be a fuckin 'nazi.
10. Satu-satunya hukum yg
harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ). Hal ini berarti
bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan seharusnya mainkan. Bacalah,
patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan aturan
untuk keuntungan Anda.
But be legal.
Berikut langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis Meja :
1. Menentukan Peralatan Tenis
Meja
2. Lakukanlah Pemanahasan dan
Pelemasan
3. Cara Memegang Bet dan
Mengontrtol Bet
4. Posisi Siap Pukulan Porhand
dan Backhand
5. Penepatan Kaki (bagaimana
cara bergerak)
6. Permainan Spin
7. Dasar Pukulan (Chooping,
pushing ; backspin, Bloking, Looping,Lobbing)
8. Servis dan kemudian
ketingkatan selanjutnya
9. Tipe Permainan, Taktik
Bermain dan Strategi
Peralatan Tenis Meja
Saya hanya membahas peralatan
bet dan yang digunakan untuk permainan dengan Tipe Shakehands Grip, pilih lah
Bet dengan mempertimbangkan cara memegang, tipe permainan, harga dan yang
terasa enak dipakai. Sering pemula berpikir menggunakan Bet yang dapat memukul
bola dengan cepat kelihatan Keren dan Hebat. Pendapat ini adalah Salah. Bet
dengan bahan tertentu memiliki kecepatan yang tinggi memang keren namun sangat
sulit untuk di Kontrol terlebih bagi pemain pemula. Pilih lah yang sedang speed
and control nya dan biasanya bet standar ittf tertera ukuran kecepatan dan
control dan pilih lah sebagaimana diatas tadi.
Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
Ketiaka cara memegang Bet anda
tidak sempurna akan membuat pukulan anda tidak sempurnna pula. Contohnya anda
bisa melakukan pukulan forhand yang sempurna dengan cara memegang bet yang
tidak sempurna, tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan mampu melakukan
pukulan backhand dengan sempurna. Cara memegang yang buruk akan mengatasi
perkembangan dan permainan anda.
Teknik dasar
permainan tenis meja dapat dibedakan menjadi :
1. GRIP
(pegangan bet) dan Drive (pukulan)
2. SERVICE
1.
GRIP
Dalam permainan tenis meja pegangan atau grip
telah menimbulkan perbedaan bagi pelatih. pegangan yang sering di pakai yaitu :
1.
Shakehand grip
Deskripsi
Gerakan Fore Hand Drive
1. Kaki kiri
di depan
2.
Kaki kanan dibelakang ( bagi pemain tangan kanan, sedangkan pemain tangan kiri
sebaliknya)
3. Badan
menyorong45 º dengan lutut di bengkokkan.
4. Bet
ditarik kesamping belakang
5.
Kepala bet menghadap serong ketanah dengan lengan agak kebawah.
6.
Pergelangan tangan agak dibengkokkan
7.
Kepala bet menghadap serong ketanah dengan lengan agak kebawah.
8.
Pergelangan tangan agak dibengkokkan. Diskripsi Gerakan Back Hand Drive
9.
Kaki berada didepan
10.
Kaki kiri berada dibelakang ( bagi pegangan tangan kanan, dan bagi tangan kiri
sebaliknya ).
11. Badan
menyerong kekiri dan dan lutut dibengkokkan.
12.
Bet kesamping badan dekat pinggang sebelah kiri hingga lengan keatas
13.
Pergelangan tangan tidak dibengkokan Beberapa perbedaan antara Fore Hand dan
Back
Hand Drive.
Walaupun
pada dasar Back Hand Drive adalah kebaikan dari Fore Hand Drive, terdapat
beberapa perbedaan teknik pukulan, antara lain :
1. Pegangan sedikit berbeda. Khusus wanita
menggunakan ibu jari kearah dalam bet (blade) untuk memperoleh extra support
dalam melakukan back hand drive.
2. Ayunan tangan kebelakang lebih pendek agar
lebih cepat tetapi pukulan tidak sekeras pada Fore Hand Drive.
3. Posisi
badan lebih dekat ke bola dari pada Fore Hand Drive.
4. Jangkauan Fore Hand Drive yang
menyilang tubuh, sedangkan Fore hand tidak menyilang tubuh.
2.
Penhold grip
Penholg
grip adalah cara memegang bet seprti
orang yang memegang pena. Cara memegang ini hanya digunakan pada satu permukaan
bet. Seperti yang dijelaskan (Sutarmin,2007:15)
Penhold grip atau memegang tangkai bet hanya dapat digunakan untuk
satu permukaan bet saja. Cara memegang ini sangat efektif untuk pukulan
forehand tetapi kurang efektif untuk pukulan backhand. Cara
memegang ini hanya digunakan untuk pemain dengan tipe bertahan. Kelebihan
bermain dengan teknik penhold grib
adalah mampu memukul backhand dengan
cepat, pada waktu servis mudah menggerakkan pergelangan tangan, dan yang paling
penting adalah sesuai untuk memukul forehand.
Sedangkan kelemahan menggunakan teknik penhold grip
adalah kesulitan dalam melakukan pukulan backhand dan
tidak efektif dalam permainan bertahan.
2. TEKNIK SERVIS
Servis
yaitu memukul bola untuk menyajikan bola pertama (Sutarmin,2007:17).Ada
beberapa teknik servis yaitu servis forehand topspin, servis backhand
topspin, servis forehand backspin, servis backhand backspin. Topspin
merupakan arah putaran bola (dimana bola berputar searah jarum jam). Backspin
merupakan arah putaran bola juga (bola berputar berlawanan jarum jam). Cara
melakukan servis :
Forehand Topspin
Untuk melakukan forehand topspin pemaian berdiri
dengan sikap persiapan di meja bagian kanan dan menghadap sektor kiri meja
lawan.Tangan kanan memegang bet berada di kanan badan dengan siku ditekuk
sebesar sembilan puluh derajat.Telapak tangan kiri memegang bola.Bola
dilambungkan setinggi enam belas senti meter, kemudian dipukul dengan
bet.Usahakan pantulan bola tidak begitu tinggi dari net.
Backhand Topspin
Untuk melakukan backhand topspin pemain berdiri
di tengah meja dengan sikap persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan
mendekatkanya ke pinggang sebelah kiri.Telapak tangan kiri memegang bola.
Lambungkan bola setinggi enam belas senti meter, pukul dengan bet.Usahakan bola
tidak begitu tinggi dari net sehingga pantulan bola di meja lawan tidak begitu
tinggi.
Backhand Backspin
Untuk melakukan backhand backspin pemain
berdiri di tengah meja dengan sikap persiapan.Tangan kanan memegang bet dengan
mendekatkanya ke pinggang sebelah kiri..Telapak tangan kiri memegang
bola.Lambungkan bola setinggi enam belas senti meter, pukul dengan bet..Untuk
melakukan pukulan ini hanya menggesek bagian belakang bola dengan bagian bawah
bet. Gerakan bet ke depan condong turun ke bawah..Usahakan bola tidak begitu
tinggi dari net sehingga pantulan bola di meja lawan tidak begitu tinggi.
Seemiller grip
Teknik ini
merupakan versi turunan dari shakehand
grip, cara memegangnya pun hampir sama dengan teknik seemiller grip hanya
saja, bedanya pada seemiller
grip bagian atas diputar dari 20 hingga 90 derajat kesemua
tubuh.
ATURAN
SERVICE
1 . Service harus dimulai dengan bola diam bebas
(resting freely) dalam telapak tangan terbuka dari tangan bebas (free hand)
yang leluasa dari server.
2 . Server kemudian melambungkan bola ke atas nyaris
vertikal, tanpa memberikan putaran (spin), bola juga naik sekurang-kurang 16cm
setelah lepas dari telapak tangan bebas dan kemudian jatuh tanpa bersentuhan
dengan sesuatu sebelum dipukul.
3. Selama bola sedang jatuh dari lambungan,
server harus memukul bola sehingga bola pertama kali menyentuh bagian-meja
server dan kemudian setelah melewati rakitan-net, kemudian langsung menyentuh
bagian-meja receiver; dalam double, bola harus secara sukses menyentuh separuh
bagian-meja kanan dari server dan receiver.
4. Mulai dari permulaan service sampai bola dipukul,
bola harus berada di atas ketinggian permukaan-main (level of playing surfaces)
dan di belakang garis-akhir (end line) dari server, dan bola tidak boleh
terlindung dari penerima (receiver) baik terlindung oleh server atau partner
doublenya atau terlindung oleh sesuatu yang mereka pakai atau bawa.
5. Segera selama bola sudah dilambungkan,
lengan-bebas (free arm) server harus dihindarkan dari ruang antara bola dan net
(space between the ball and the net).
B. Peraturan Tenis Meja
Peraturan atau aturan di dalam
olahraga Tenis Meja adalah sebagai berikut:
1.
Meja
Permukaan atas meja yang
secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi empat
dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini harus
terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.Permukaan atas meja
dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola
setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang
jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan
meja.Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua.
Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar
20 mm di semua sisinya.
1. Garis putih yang membatasi
lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas akhir”
(endlines)
2. Garis putih yang membatasi
panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas sisi” (
side lines).
Bagi permainan ganda,
permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3
mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas
tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini
tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
- Net
a. Permukaan meja akan dibagi
menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring”
(net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan
oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga
setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus
berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta
perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan
seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2
mm di atas permukaan meja.
- Bola
a. Bola harus berbentuk bulat,
dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus
240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari
selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king
tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
- Bet atau raket.
Ø Ukuran, berat, bentuk raket tidak ditentukan, tapi daun raket harus
datar dan kaku.
Ø Ketebalan daun raket minimal 85 %
terbuat dari kayu, dapat dilapisi dengan bahan perekatyang berserat seperti
fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut
tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, yang adalah merupakan
bagian yang lebih sedikit/tipis.
Ø Sisi daun raket yang digunakan
untuk memukul bola harus ditutupi karet bintik biasa, dengan karet bintik yang
menonjol keluar (karet pletok) namun memiliki ketebalan termasuk lapisan lem
perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet lunak (Sandwich Rubber) dengan karet
bintik di dalamnya, ketebalan raket seluruhnya tidak lebih dari 4 mm termasuk
lem perekat.
Ø Karet bintik biasa adalah
lapisan tunggal yang bukan karet celular, sintetik, atau karet alam, dengan
bintik yang menyebar di permukaan raket secara merata dengan kepadatan tidak
kurang dari 10 per-cm kuadrat dan tidak lebih dari 30 per – cm kuadrat.
Ø Karet lunak (Sandwich
Rubber) adalah lapisan tunggal dari karet cellular yang ditutupi dengan lapisan
luar karet bintik biasa, ketebalan dari karet bintik tidak lebih dari 2 mm.
Ø Karet penutup daun raket tidak
melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian terdekat dari kayu yang
dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh bahan lain atau
tidak ditutupi.
Ø Daun raket, lapisan yang menutupi
baik karet atau lemnya harus merata (tidak bersambung) dan bahkan ketebalannya.
Ø Permukaan raket yang tidak
ditutupi karet pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak ditutupi oleh
karet dengan warna pudar, merah atau hitam (tidak sama dengan warna sebelahnya)
Ø Apabila terjadi sedikit kekurangan
/ penyimpangan pada warna dan kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang
ditimbulkan oleh kejadian yang tidak disengaja dapat diizinkan sepanjang tidak
merubah karakteristik dari permukaan raket.
Ø Pada permulaan permainan dan kapan
saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus
menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengizinkan mereka
(wasit dan lawannya) untuk memeriksa / mencobanya.
LAPANGAN TENIS MEJA
A. Ukuran Meja Tenis Meja
Panjang = 274 cm
Lebar = 152,5 cm
Tebal garis sisi = 2 cm
Tinggi meja dari lantai
lapangan = 76 cm
Luas = 4,1785 meter persegi
B. Tiang Net dan Jaring Net
Panjang Net = 183 cm
Lebar / Tinggi Net = 15,25
cm
Jarak Meja Ke Tiang = 15,25
cm
Luas Net = 0,279075 meter
persegi
Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya
warna dasar meja tenis meja adalah warna hijau dan untuk garis adalah putih.
Tenis Meja = Table Tennis (internasional).
DEFINISI
Ø Suatu (rally) adalah suatu periode selama bola dalam
permainan.
Ø Bola dalam permainan mulai
dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum bola dilambungkan pada
saat servis hingga rally diputuskan sebagai suatu let / poin.
Ø Suatu let adalah suatu rally yang hasilnya tidak
dinilai / dihitung.
Ø Suatu poin adalah hasil suatu rally yang hasilnya
dinilai / dihitung.
Ø Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.
Ø Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang
raket.
Ø Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya
dengan raket yang dipegangnya atau
bagian tangan di bawah pergelangan tangan yang memegang raket ketika bola
masih dalampermainan.
Ø Seorang pemain yang menyentuh bola
jika dia atau apa saja yang dipakai atau dibawanya, mengenai bola ketika bola
masih berada / melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir,
atau belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.
Ø Pelaku Servis / Pemain
Yang melakukan servis (server) adalah pemain yang memukul bola pertama
kalinya dalam suatu rally.
Ø Penerima bola (receiver) pemain yang memukul bola
yang kedua pada sutu rally.
Ø Wasit adalah seorang yang ditunjuk untuk mengawasi
permainan.
Ø Pembantu wasit adalah
seorang yang ditunjuk untuk membantu dengan keputusan-keputusan tertentu.
Ø Sesuatu yang dipakai atau
dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang dipakai atau
dibawa, kecuali bola, pada saat rally dimulai.
Ø Bola harus sudah dinyatakan melewati
atau mengelilingi net jika telah melalui bagian mana saja selain
antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja.
Ø Garis akhir termasuk perpanjangan kedua arah tepi meja.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi