UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA
SEOULMATE
Hal itulah juga yang memaksa Sun untuk bergabung sebagai mate dengan SeoulMate, sebuah organisasi penyalur hantu. Juga karena adanya harapan dengan untuk bertemu seorang pria bernama Dong.
Di SeoulMate, Sun ditugaskan untuk menjaga seorang hantu atau ‘soul’ yang bernama Jang. Ternyata Jang adalah hantu amnesia yang tidak mengingat kehidupannya sebagai manusia dan bagaimana dia bisa meninggal. Jang terus mendesak Sun untuk menemukan asal usulnya. Sun jengah, dia tidak habis pikir bagaimana dia dan Jang dapat menyelesaikan proposal klien (yang kadang kala aneh dan tidak masuk akal) jika mereka selalu bertengkar.
Namun, semuanya berjalan diluar dugaan. Tanpa disadari, Sun jatuh cinta kepada Jang dan begitu juga Jang. Bisakah hubungan manusia dan hantu berjalan?
Dan disaat Sun dan Jang sedang dalam mabuk asmara, ternyata suatu kenyataan akan asal-usul Jang yang sebenarnya terungkap. Apakah Jang tetap memilih menjalani hubungan abnormalnya dengan Sun atau kembali ke tempat dimana seharusnya ia berada?
Baca Juga : Pengertian Drama dari Para Ahli
UNSUR INTRINSIK :
UNSUR INTRINSIK :
Tema : “ketika kenyataan menetangmu untuk terus berharap”
Alur : “ maju mundur “
Latar
·
Tempat :
Ø
Bukcheon Hanok Village, merupakan tempat hanok SeoulMate
Ø
Daegu, merupakan tempat proposal kambing saat ia harus membantu seekor
kambing melahirkan
Ø
Gyeongju, merupakan salah satu museum tempat berang-barang antik di Korea,
disebut dengan museum tanpa dinding.
Ø
Insadong, merupakan kota tua di Seoul, lokasi proposal Flying Me Tea House,
tempat Sun dan Jang bertemu Arang.
Ø
Pulau Nami, merupakan tempat Kim Sun dan Jang melakukan ciuman pertama dan
merupakan lokasi shooting Winter Sonata.
·
Waktu
Ø
Pagi hari, “ mau apa kamu hah..? masih pagi-pagi sudah masuk kamar..” ucap
Sun jengkel.
Ø
Malam, (mereka sampai di peternakan menjelang tengah malam untuk
menjalankan proposal kambingnya).
Ø
Siang, Sun dan Jang melakukan proposal mereka, mereka membantu seorang
gadis yang mencari teman kencan di hari ulang tahunnya.
·
Suasana
Ø
Senang, saat Jang berhasil menjadi hantu padat yang dapat memegang benda,
tidak lagi menjadi hantu cair yang selalu tembus dangan benda.
Ø
Menjengkelkan, saat Jang mengomel sana-sini meminta Sun mencarikan
asal-usulnya, membuat Sun sangat jengkel dengannya.
Ø
Menegangkan, saat Sun dan Jang melawan Arang yang sangat tua, sebagai hantu
perempuan tertua.
Ø
Mengharukan, saat Jang harus kembali ke tubuh aslinya dan tidak lagi
menjadi soul bersama dengan Mate nya - Sun.
Tokoh
Ø
Kim Sun
Ø
Siwon
Ø
Donghae
Ø
Jang
Ø
Arang
Penokohan
Ø
Siwon : penokohannya campuran (baik, bijaksana, berwibawa, tidak banyak
bicara) dalam cerita diungkapkan secara langsung “Siwon yang bijaksana itu
kemudian menghampiri Sun..” secara tidak langsung melalui kata-katanya serta
diungkapkan juga “dengan penuh wibawa Siwon...”dsb.
Ø
Kim Sun : penokohannya campuran (analitik dan dramatik) (baik, lugu,
gegabah, cerewet, polos, mudah emosi,
dan sedikit keras kepala) dalam cerita dingkapkan secara langsung “ Sun memang
anak yang cerewet, akan tetapi ia adalah anak yang baik”. Secara tidak langsung
melalui kata-kata dan perbuatan Sun
Ø
Jang : penokohan secara dramaitik dan analitik(campuran), (baik, sabar,
perhatian). Jang
Ø Donghae : penokohan secara
dramatik, melalui perkataan dan perbuatannya (baik, bijaksana). Donghae
Ø
Arang: penokohan secara dramatik dan analitik (campuran) (iri hati, ikut
campur urusan orang lain). Arang mempengruhi pikiran Jang agar Jang mau
membujuk Sun untuk memasukkan Arang sebagai soul juga.
Sudut pandang
Ø
Orang ke tiga
Gaya bahasa (majas)
Ø
Majar hiperbola (Sun lekas-lekas menatap pemuda itu seakan berusaha membakar
pemuda itu dengan api kejengkelannya).
Ø
Majas personifikasi (“ Sun, jukeosipho
?” Kata yang diucapkan Jang dengan marah itu membuat udara bergetar...)
Amanat
Ø
Selalu bersabar dan kuatkan keyakinan, tidak boleh berputus asa, percayalah
bahwa salah satu takdir adalah jodoh yang tak akan kemana.
UNSUR
EKSTRINSIK
Nilai budaya
o
Nilai budaya yang terkandung di dalam novel ini didominasi oleh budaya
Korea. salah satu budayanya yaitu memiliki ondol yaitu penghangat ruangan saat musim
dingin. Selain itu ada pakaian (Hanbok), rumah (Hanok), makanan sampingan
(Banchan) juga ada dalam cerita.
Nilai moral
o
Nilai moral dalam novel ini ada baik dan buruknya. Kim Sun rela menjadi
mate untuk biaya kuliahnya, selain itu untuk mengisi waktunya yang kosong.
Burukya adalah ada kebohongan saat menggunakan soul untuk melakukan
atraksi-atraksi di panggung seperti acara sulap.
Nilai agama
o
Nilai agama yang ada sesuai dengan ajaran islam sedikit tidak sesuai karena
seorang manusia yang saling bekerjasama dengan roh atau makhluk halus yang
mempunyai urusan tertinggal di dunia. Dalam islam seseorang yang telah
meninggal berarti hubungannya dengan dunia sudah terputus.
Nilai pendidikan
o
Nilai pendidikan dalam novel ini adalah seseorang yang berusaha mencari
uang demi biaya kuliahnya
Nilai Ekonomi
o
Nilai ekonomi dalam novel ini adalah hidup dalam kecukupan.
Baca juga : Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel A Golden WEB
Baca juga : Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel A Golden WEB
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi