GERAK BENDA TEGAR YANG TERDIRI DARI DUA LAPISAN TIPIS YANG SIMETRIS PADA BIDANG HORIZONTAL
Mikhail
O. Itskovich Alexander S. Kuleshov
kuleshov@mech.math.msu.su
abstrak
Masalah
pergerakan benda tegar yang terdiri dari dua lapisan tipis yang simetri dengan
simetri bidang pada sudut yang tepat sedang diselidiki. Semua kesetimbangan
benda pada bidang ditemukan dan analisis mengenai stabilitasnya juga akan
dilakukan.
1. Pendahuluan
Mari kita perhatikan sebuah benda tegar berdasarkan bentuk berikut : benda tegar tersebut terdiri dari 2 lapisan tipis yang simetri bidangnya membentuk sudut yang tepat satu sama lain. Lapisan tipis terhubung sepanjang sumbu simetrisnya. Ketika benda ini bergerak sepanjang bidang horizontal benda tersebut tetap menyentuh bidang pada dua titik (gambar 1)
Gambar 1. Dua
lingkaran roller dan oloid
Benda yang paling dikenal seperti
bentuk dua lingkaran roller |1, 2| dan oloid |3, 4|. Dua lingkaran roller
terdiri dari 2 lingkaran yang saling bertautan tapi jarak Antara titik tengahnya
adalah r
dimana
r adalah jari jari dari lingkaran. Oloid hampir sama dengan 2 lingkaran roller,
yaitu terdiri dari 2 lingkaran yang saling bertautan tapi jarak Antara titik
tengahnya adalah r. untuk kedua benda ini, gerakannya pada bidang tetap telah
dipelajari secara mendalam |1|-|4|. Bagaimanapun, hal tersebut menarik untuk
diselidiki, yaitu mengenai gerak benda tegar yang memiliki bentuk seperti 2
lingkaran roller dan oloid.
Teori yang ada memungkinkan untuk
menyelidiki gerak benda tegar ketika benda terdiri dari 2 lapisan tipis yang
acak. Menggunkan teori gerak benda tegar yang terdiri dari 2 peiringan elips
telah diselidiki
Dalam paper ini akan dijelaskan
mengenai kondisi dan kesetimbangan stabilitas dari benda yang terdiri dari 2
lapisan tipis yang berbentuk acak-acakan. Kebenaran kondisi yang diperoleh
diverifikasi untuk suatu kasus tertentu - misalnya dalam kasus gerak benda
tegar yang terdiri dari dua piringan elips yang simetris pada bidang horizontal
|5|
2. Rumusan
masalah
Sebuah benda tegar terdiri dari 2
lpisan tipis yng simetris bergerak sepanjang bidang horizontal. Simetri bidang
lapisan tipismembentuk sudut yang tepat satu sama lain. Anggaplah jarak Antara
pusat massa dari lapisan tipis adalah C1 dan C2 sama
dengan 2Δ dan pusat massa dari benda tegar adalah G yang berada ditengah C1C2:
GC1=GC2= Δ. Berdasarkan
pada teori yang telah disiskusikan sebelumnya |4,5| mari kita
perkenalkan gerakan bingkai koordinat Gx1x2x3. Bingkai asli akan
berada pada bagian tengah dari gerakan benda G. Sumbu Gx3 berada
pada lapisan tipis kedua dan sumbu Gx2 mengarah sepanjang sumbu
simentri lapisan tipis (gambar 2). Vector dari system koordinat ini adalah e1,
e2 dan e3.
Gambar 2. Benda tegar yang
terdiri dari dua lapisan tipis yang simetris
Annggaplah A dan B merupakan 2 titik kontak benda dengan bidang.
Kita akan mendefinisikan posisi titik A dari sudut θ Antara arah negative sumbu
Gx2 dan arah C1A dari pusat massa C1 pada
lapisan tipis pertama ke titik kontak A (Gambar 2). Kita harus mengasumsikan
bahwa bentuk lapisan tipis telah didefinisikan
oleh sudut ψ antara arah positif sumbu Gx2 dan
arah C2B dari bagian tengah C2 dari lapisan tipis kedua
ke titik kontak B (gambar 2). Bentuk dari lapisan tipis kedua didefinisikan
oleh fungsi C2B=r(ψ) Selama lapisan tipis memiliki bentuk yang
sama, maka dapat diasumsikan bahwa jarak C1A dan C2B
didefinisikan oleh fungsi yng sama yang bergantung pada variable yang berbeda C1A=r(θ) dan C2B=r(ψ).
Maka jangkauan dari vector pada titik A dapat dituliskan sebagai :
Dan jangkauan vector dari titik B
sebagai berikut :
Selama system yang dianggap hanya
memiliki satu derajat kebebasan variable θ dan ψ yng tidak
berpengaruh. Mari kit temukan hubungan Antara θ dan ψ. Ketika benda tegar berguling pada bidang horizontal memiliki 3 vektor yang selalu ada pada bidang
ini yaitu
dan
. kita dapat menuliskannya kedalam bentuk
seperti dibawah ini
Dimana
<..,..,..> merupakan 3 hasil scalar dari vector ini. Dari kondisi ini
kita menemukan rumus simetrikal yang menghubungkan θ dan ψ.
Dengan
menganalisis persamaan 1 maka memungkinkan untuk membuktikan pernyataan berikut
Pernyataan 1. Variabel θ dan ψ tidak bisa dihilangkan secara bersamaan
Pembuktian. Benar jika θ = ψ maka persamaan 1
akan menjadi
Dapat
disimpulkan bahwa persamaan 1 tidak valid jika θ= ψ=0
3. Energy
Potensial Benda. Kesetimbangan Benda
Sekarang mari kita mencari
persamaan pada bidang dalam system koordinat Gx1x2x3. Persamaan ini
dapat diperoleh dari kondisi bahwa titik A,B dan vector tangensial ke lapisan
pertama pada titik A selalu pada bidang yang sama. Maka dari itu persamaannya
dapat dibuat kedalam bentuk sebagi berikut :
Vector unit merupakan vector normal ada bidang ini
Dengan vector
dan vector normal n pada bidang tetap, maka
kita dapat memperoleh energy potensial dari benda tegar yng terdiri dari 2
lapisan tipis yang simetris.
Dimana M adalah massa dari benda
yang bergerak, g adalah percepatan gravitasi bumi. Dalam bentuk eksplisit, maka
bentuk dari rumus energy potensial dapat dituliskan sebagai berikut:
Titik kritis dari energy
potensial bergantung pada kesetimbangan benda. Hal tersebut ditentukan dari
persamaan berikut :
Dengan menganalisis persamaan 2
maka memungkinkan untuk mengeluarkan pernyataan yang menyangkut kesetimbangan
benda pada sebuah bidang
Pernyataan 2. Sebuah benda tegar memiliki kesetimbangan
ψ =
θ
ketika
θ memenuhi kondisi
(3)
Pembuktian. Sangat mudah ketika
melihat kondisi (2) valid ketika θ = ψ . bagaimanapun kesetimbangan θ = ψ ada untuk semua
nilai θ
yang memenuhi kondisi tersebut. Jika kita mensubtitusi ψ = θ pada kondisi (1) maka akan menjadi kondisi (3).
Dengan kata lain kesetimbangan θ = ψ ada untuk semua nilai θ yang memenuhi
kondisi (3).
Pernyataan 3. Kesetimbangan θ=0 ada jika dan hanya jika θ =0 pada titik ekstreme dari
fungsi r(θ)
Pembuktian. Benar bahwa jika
subtitusi nilai θ = 0 pada persamaan (2) akan menghasilkan persamaan berikut:
Kita akan mengasumsikan bahwa fungsi r(θ) merupakan
fungsi ganjil dan meiliki nilai minimum pada θ = 0.
Pernyataan 4. Jika r(θ) merupakan fungsi ganjil dan θ memenuhi kondisi (3) maka
system akan memiliki kesetimbangan ψ = -θ
dengan syarat kesetimbangan ψ = θ
Pembuktian. Benar bahwa jika
r(θ) adalah fungsi ganjil maka
adalah fungsi genap dan
berlawanan dengan fungsi ganjil. Maka semua
fungsi pada persamaan (1) merupakan fungsi ganjil dan persamaan (1) tidak
berubah jika kita mengubah θ
menjadi –θ. Hampir sama dengn persamaan 2 juga tidak berubah jika kita mengubah
nilai θ menjadi –θ. Inilah bukti dari pernyataan tersebut.
4. Stabilitas
Kesetimbangan
Stabilitas dari kesetimbangan
benda tegar dalam sebuah bidang ditentukan dengan menandai energy potensial V
yang dihitung pada keadaan setimbang. Maka diperoleh hasilnya sebagai berikut
Pernyataan 5. Kesetimbangan stabil ketika ψ =θ
Dimana K adalah batas dari lapisan tipis yang
mempengaruhi kesetimbangan
Kemudian kita dapat menyimpulkan
bahwa kesetimbangan ψ =θ
stabil dengan nilai Δ yang kecil, ketika pusat massa dari lapisan tipis saling
berdekatan satu sama lain.
Sekarang mari kita temukan
kondisi stabilitas kesetimbangan θ=0. Catatan bahwa ψ =ψ0 jika
θ=0 dan ψ0
ditentukan dari persamaan berikut
Kita dapat menentukan
dari persamaan ini dan menggunakannya untuk
menghitung energy potensial kedua pada θ=0. Sebagai hasilnya maka
diperoleh bukti dari pernyataan ini
Pernyataan
6. Kesetimbangan θ=0 stabil dibawa kondisi berikut :
dimana
merupakan
batas kurva dari lapisan tipis pada θ=0
Kondisi (4) memiliki bentuk
polynomial dari kedua derajat dengan nilai Δ. Selama
bertambah dengan cepat dari pada Δ kita dapat
menyimpulkan bahwa kesetimbangan θ=0 akan stabil untuk nilai Δ yang besar.
Hasil yang diperoleh pada
stabilitas kesetimbangan dari benda tegar pada bidang telah berhasil di
verifikasi pada kasus benda tegar yang terdiri dari 2 piringan dan 2 piringan
elips.
Referensi
[1]
Stewart
A.T. (1966) Two circle roller. American
Journal of Physics, 34 (2): 166 — 167.
[2]
Ira
H. (2011) The Development of the Two Circle Roller in a Numerical Way.
http://ilabo.bufsiz.jp/Development/2c-english.pdf
[3]
Dirnb¨ok
H., Stachel H. (1997) The Development of the Oloid. J. Geometry Graphics 1:105-118.
[4]
Kuleshov
A.S., Hubbard M., Peterson D.L., Gede G. (2011) On the motion of the Oloid toy.
Proceedings of XXXIX International Summer
School-Conference APM 2011. Saint-Petersburg: IPME. 275–282.
[5]
Itskovich
M.O., Kuleshov A.S. (2012) Motion of the rigid body consisting of two
disks.
Proceedings of XL International Summer
School-Conference APM 2012. SaintPetersburg: IPME. 163–169.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi