Contoh Pembuatan Proposal Untuk Penelitian Pendidikan Fisika

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

        Pendidikan adalah suatu proses yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan pribadi maupun kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan demikian kualitas pribadi maupun bangsa dan negara pada umumnya ditentukan oleh kualitas proses pendidikanya, sehingga pelajaran fisika di sekolah lanjutan mendapat perhatian yang sungguh-sungguh karena apa yang mereka dapatkan sebelumnya sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar pada tingkat berikutnya. Oleh karena itu tugas bidang pendidik tidak hanya terbatas pada pentrasferan nilai-nilai fisika ataupun penyampain pengetahuan saja,akan tetapi terbatas pula pada bagaimana siswa mampu menelaah suatu kasus dengan teropong hukum, prinsip, kemudian mereka mengadakan penilain baik atau tidak didasarkan atas benar atau salah. 
Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan, khususnya ilmu pengetahuan alam (IPA) tergantung dari berbagai faktor antara lain siswa itu sendiri, mata pelajaran, guru dan orang tua, strategi belajar mengajar yang disampaikan guru, paling tidak guru harus menguasai materi yang diajarkan dan terampil mengajarkanya.(Sadiman, 2001: 45). Dalam menyiapkan materi pelajaran sampai saat pelaksanaanya, guru harus selektif menentukan strategi belajar mengajar yang akan diterapkan. Hal ini tergantung dari pendekatan dan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, dan diharapkan digunakan metode yang benar-benar melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.

  Metode yang biasa digunakan guru di sekolah kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampunaya. Disamping itu adanya kebiasaan guru hanya memberikan ilmu pengetahuan dan informasi kepada siswa dengan dominan menggunakan metode ceramah tanpa memperhitungkan perkembangan mental siswa. Dan yang paling memperhatinkan lagi adanya kecenderungan pada guru hanya mengajar saja tanpa berpikir untuk berbuat lebih di dalam membuat model atau pola belajar yang akan menciptakan suasana keaktifan, baik guru maupun siswa. Bila siswa mendengarkan informasi, keterlibatanya dalam proses belajar mengajar kurang sekali. Misalnya siswa terlihat hanya sebatas menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal tersebut terjadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 24 Makassar, khususnya pada mata pelajaran fisika dimana guru menggunakan metode ceramah sehingga menimbulkan rasa bosan pada siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Perkembangan metode belajar yang populer dalam pendidikan masa kini dengan menempatkan siswa dalam kelompok dan memberi mereka tugas yang menuntun mereka untuk bergantung satu sama lain. Dengan demikian secara langsung siswa akan mengalami, menghayati dan menarik pelajaran dari pengalamanya itu, sehingga belajar akan merupakan bagian dari dirinya, baik perasaanya, pemikiranya, pengalaman dan lainya.
Hal ini sangat cocok dikembangkan dalam pembelajaran eksakta, tidak terkecuali untuk materi pelajaran fisika di sekolah, yamg selama ini menjadi pelajaran yang sangat sulit dan membosankan di mata sebagian besar siswa  
Guru bidang studi fisika dituntut agar dalam menanamkan konsep-konsep (pengetahuan), hukum-hukum, dan teori-teori kepada peserta didik harus berkreasi dan berinovasi dengan menggunakan beberapa metode yang dikombinasikan menjadi suatu model pembelajaran. Jadi, guru fisika harus mempunyai kemampuan untuk menemukan suatu model pembelajaran yang tepat sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran fisika dengan demikian hasil akan menimbulkan sikap yang positif terhadap fisika dan dengan sendirinya siswa akan tertarik untuk belajar fisika sehingga hasil belajar jadi optimal.
Oleh karena itu, penulis memilih model pembelajaran think pair share. Model pembelajaran ini memberikan penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Diharapkan dengan model  think pair share dapat membentuk sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Jika siswa mempunyai sikap yang positif, maka pada giliranya akan meningkatkan hasil belajar IPA FISIKA.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji sikap siswa terhadap pelajaran fisika dalam kaitanya dengan model pembelajaran   think pair share oleh sebab itu penelitian berjudul ” Pengaruh Model Pembelajaran Berpikir Berpasangan (THINK PAIR SHARE) Dalam Pembelajaran IPA FISIKA Terhadap Sikap Siswa Dalam Bidang FISIKA Kelas VII SMP Negeri 24 Makassar”     

B.    Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam peneltian ini adalah:
1.    Bagaimana sikap siswa pada fisika siswa kelas VII SMP Negeri 24 Makassar yang diajar dengan model pembelajaran think pair share?
2.    Bagaimana sikap siswa pada fisika siswa kelas VII SMP Negeri 24 Makassar yang diajar secara konvensional?
3.    Apakah terdapat perbedaan yang berarti antara sikap siswa yang diajar dengan model pembelajaran think pair share dengan sikap siswa yang diajar secara konvensional? 

C.    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk menjawab rumusan masalah di atas dan secara rinci dikemukakan sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa pada fisika siswa kelas VII SMP Negeri 24 Makassar yang diajar dengan model pembelajaran think pair share.
2.    Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa pada fisika siswa kelas VII SMP Negeri 24 Makassar yang diajar secara konvensional.
3.    Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang berarti antara sikap siswa yang diajar dengan model pembelajaran think pair share dengan sikap siswa yang diajar secara konvensional.
D.    Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.    Sebagai informasi bagi pengajar fisika pada umumnya dan pengajar fisika pada SMP Negeri 24 Makassar pada khususnya tentang pengaruh model pembelajaran think pair share terhadap sikap siswa.
2.    Sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu belajar siswa khususnya belajar fisika.