Testosteron
merupakan hormon stereoid dari kelompok androgen yang memegang peranan
penting bagi kesehatan, baik pada pria atau wanita. Secara rata-rata,
pria dewasa menghasilkan sekitar 20 kali lebih banyak dibandingkan
wanita. Kadar testosteron berada di titik tertinggi pada usia muda, dan
akan menurun saat seseorang memasuki usia 30-an.
Selain
bertanggung jawab terhadap fungsi seksual, testosteron juga berperan
penting dalam menjaga otot dan tulang agar tetap kuat, serta menjaga
lemak untuk tetap terdistribusi secara merata di tubuh. Selain perubahan
fungsi seksual serta penurunan massa otot dan kepadatan tulang ,
rendahnya tingkat testosteron bisa menyebabkan berbagai masalah
kesehatan termasuk peningkatan kolesterol “jahat”.
Meningkatkan Kadar Hormon Testosteron Secara Alami
Sebenarnya,
suplemen untuk meningkatkan hormon testosteron sudah ada selama
bertahun-tahun, namun masyarakat masih ragu terhadap adanya efek samping
untuk jangka panjang. Dan dalam beberapa kondisi, seperti orang-orang
yang memiliki riwayat kanker prostat
memang diperingatkan untuk tidak mengonsumsi suplemen tersebut. Kabar
baiknya, ada cara alami dan aman untuk meningkatkan kadar testosteron,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menurunkan berat badan
Lemak tubuh berlebih dapat menurunkan kadar testosteron, terutama jika kelebihan berat badan tersebut terfokus dalam bentuk lemak perut. Sebuah studi di University at Buffalo menemukan bahwa 40 persen dari pria obesitas
mempunyai kadar testosteron yang rendah. Adapun studi lainnya juga
menemukan bahwa 75 persen laki-laki yang sangat gemuk, baik muda ataupun
tua, diketahui memiliki kadar testosteron yang rendah. Jadi, salah satu
solusi untuk meningkatkan kadar testosteron adalah dengan cara menurunkan berat badan.
2. Minum kopi
Selain dapat memberikan sentakan energi, kafein dapat meningkatkan kadar testosteron. Sebuah studi dari Harvard School of Public Health
menemukan bahwa minum lima (170 gram) cangkir kopi setiap hari selama
sebulan diketahui dapat meningkatkan rasio testosteron menjadi estrogen
hampir sebanyak 200 persen pada pria yang kelebihan berat badan meskipun
efeknya tidak tahan lama. Namun demikian, sebaiknya anda konsultasikan
terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsinya.
3. Tingkatkan asupan vitamin D
Vitamin D sebenarnya juga merupakan hormon, dan menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine,
sekitar 75 persen orang Amerika kekurangan vitamin ini. Sebuah studi
selama tiga tahun pada pria dewasa yang dipublikasikan pada Hormone and Metabolic Research
menemukan bahwa pria yang mempunyai kadar vitamin D yang tinggi
diketahui kadar testosteronnya lebih tinggi dibandingkan dengan mereka
yang kadar vitamin D dalam tubuhnya rendah.Studi lain menemukan bahwa
pria dengan kadar testosteron rendah yang diberi suplemen vitamin D
(3.332 IU) setiap hari selama setahun mengalami kenaikan kadar
testosteron sebesar 20 persen. Para ilmuwan percaya bahwa vitamin D
membuat tubuh dari mengubah testosteron-ke-estrogen, di mana pada saat
yang sama membuat reseptor pada kelenjar adrenal(yang melepaskan hormon
testosteron) jadi lebih sensitif.
![]() |
ilustrasi |
4. Mengatasi stres
Menurut sebuah studi dari University of Texas
di Austin, jika seseorang stres, tubuhnya akan melepaskan hormon stres
kortisol dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat menghambat peran dari
hormon testosteron. Robert Josephs, pemimpin penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa ketika kadar kortisol tetap tinggi sebagaimana yang
dialami orang dalam keadaan stres, maka kemampuan untuk mereproduksi
(testosteron) akan semakin sulit. Namun efek hormon kortisol akan
berkurang seiring dengan menurunnya tingkat stres yang dialami
seseorang.
5. Cukup tidur
Sebuah
penelitian di Belanda menemukan bahwa pria berusia lanjut (64-74 tahun)
dapat menaikkan kadar testosteron mereka dengan mendapatkan tidur malam
cukup. Semakin lama mereka tidur, semakin banyak hormon testosteron
yang beredar dalam darah mereka. Terlalu sedikit tidur dapat menurunkan
kadar testosteron. sebuah studi di University of Chicago Medical Center menemukan bahwa kurang tidur selama seminggu dapat menurunkan kadar testosteron hingga 15 persen.
6. Olahraga
Selain
dapat menjaga kebugaran, olahraga dapat meningkatkan kadar testosteron.
Sebuah studi di Baylor University menemukan bahwa kadar testosteron
akan tetap tinggi selama 48 jam ke depan setelah melakukan latihan
angkat beban. Sementara itu, studi yang berbeda menunjukkan bahwa
olahraga dalam waktu yang pendek yakni lari cepat 6 detik, secara
signifikan dapat meningkatkan kadar hormon testosteron. Penelitian lain
menemukan bahwa olahraga di malam hari juga efektif dalam meningkatkan
kadar testosteron. Namun demikian, jangan terlalu berlebihan dalam
melakukannya, karena sebuah studi di Universirty of North Carolina menemukan bahwa olahraga secara berlebihan dapat menurunkan kadar testosteron sebesar 40 persen.
7. Makan kacang
Almond, kacang Brasil, Walnut, dan kacang tanah dapat meningkatkan produksi testosteron.
Beberapa
studi telah menemukan bahwa pria yang makan makanan tinggi lemak tak
jenuh tunggal, yakni jenis lemak yang sering ditemukan dalam
kacang-kacangan, diketahui memiliki kadar testosteron yang sangat
tinggi. Kadar asam aspartat (1 dari 20 asam amino penyusun protein) yang
tinggi dalam kacang-kacang tersebut dapat meningkatkan produksi hormon testosteron dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi