PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
Dalam GBHN dinyatakan bahwa “pendidikan berlansung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu, pendidikan ialah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.”
Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan supaya selalu berkembang sepanjang hidup, dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar. Prinsip ini berarti, masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup.
Dengan demikian, Pendidikan Seumur Hidup (PSH) dapat di artikan sebagai sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan supaya selalu berkembang sepanjang hidup, dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar. Prinsip ini berarti, masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup.
Dengan demikian, Pendidikan Seumur Hidup (PSH) dapat di artikan sebagai sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
BAB II. ISI
A. KONSEP PENDIDIKAN SEMUR HIDUP
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus dari bayi sampai meninggal dunia. Dalam pendidikan seumur hidup dikenal dengan adanya 4 konsep kunci, yaitu :
1. Konsep Pendidikan Seumur Hidup Itu Sendiri
Sebagai suatu konsep, pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai yang paling tua dan adanya basis institusi yang amat berbeda dengan basis yang mendasari persekolahan konvensional.
2. Konsep Belajar Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respon terhadap keiginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. Istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelolah walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asa pendidikan seumur hidup.
3. Konsep Pelajar Seumur Hidup
Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-rang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan sangat terdorong utnuk belajar diseluruh tingkat usia, serta menerima tangtangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempata untuk belajar baru.
4. Kurikulum Yang Membantu Pendidikan Seumur Hidup
Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup. Kurikulum yang demikian merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.
A. KONSEP PENDIDIKAN SEMUR HIDUP
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus dari bayi sampai meninggal dunia. Dalam pendidikan seumur hidup dikenal dengan adanya 4 konsep kunci, yaitu :
1. Konsep Pendidikan Seumur Hidup Itu Sendiri
Sebagai suatu konsep, pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai yang paling tua dan adanya basis institusi yang amat berbeda dengan basis yang mendasari persekolahan konvensional.
2. Konsep Belajar Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respon terhadap keiginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. Istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelolah walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asa pendidikan seumur hidup.
3. Konsep Pelajar Seumur Hidup
Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-rang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan sangat terdorong utnuk belajar diseluruh tingkat usia, serta menerima tangtangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempata untuk belajar baru.
4. Kurikulum Yang Membantu Pendidikan Seumur Hidup
Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup. Kurikulum yang demikian merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.
B. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
2. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan dasar, menengah dan sebagainya).
3. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola pendidikan nonformal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan insidental.
4. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup.
C. PENTINGNYA PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1. Pertimbangan ekonomi
2. Keadilan
3. Faktor peranan keluarga
4. Faktor perubahan peranan sosial
5. Perubahan teknologi
6. Faktor-faktor vocasional
7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
8. Kebutuhan anak-anak awam
D. IMPLIKASI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1. Implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan
Menurut Ananda W.P.Buruge dalam bukunya Toward Better Educational Management, dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berikut.
a. Pendidikan baca tulis fungsional
Realisasi baca tulis fngsional memuat dua hal, yaitu:
⦁ Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak didik
⦁ Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mngembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya tersebut.
b. Pendidikan vokasional
Dalam hal ini sebagai program pendidikan luar sekolah bagi anak diluar batas usia sekolah atau sebagai program pendidikan formal dan non formal.
c. Pendidikan professional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup dalam tiap profesi hendaknya telah menciptakan built In mechanism yang memungkinkan golongan professional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan yang menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi, dan sikap profesionalnya.
d. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan social dan pembangunan yang merupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.
e. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Dalam kondisi sekarang, di mana pola pikir masyarakat semakin maju dan kritis sehingga diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
f. Pendidikan cultural dan pengisian waktu senggang
Pelajar diharapkan mampu memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan, filsafat hidup, seni, dan music bangsanya sendiri. Pengetahuan tersebut dapat memperkaya hidupnya terutama dari segi pengalaman yang memungkinkannya untuk mengisi waktu senggang dengan menyenangkan.
2. Impilkasi konsep pendidikan seumur hidup bagi pendidikan sekolah
a. Fungsi dan tujuan sekolah
⦁ Pendidkan sekolah ialah pendidikan untuk mngembangkan semua aspek kepribadian baik kognitif, afektif dan keterampilan.
⦁ Tujuan pendidikan sekolah tidak hanya menguasai bahan pelajaran tetapi dapat menggunakan apa yang telah dipelajari itu untuk mampu belajar sendiri dana membina diri kapanpun dan dimanapun.
b. Program pendidikan sekolah
⦁ Kegiatan pendidikan terdiri atas kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
⦁ Proses pendidikan atau kegiatan belajar mengajar hendaknya tidak hanya melalui satu jalur pengalaman belajar tetapi lebih merupakan gabungan dari berbagai pengalaman belajar.
BAB III. PENUTUP
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.
REFERENSI
Ihsan, Fuad.2005. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Sahabuddin. 1985. Pendidikan Non Formal. Ujung Pandang : Ikip Ujung Pandang
Mudyahardjo, Redja,1998. Pengantar Pendidikan. Bandung: Rajawali Pers
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Ihsan, Fuad.2005. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Sahabuddin. 1985. Pendidikan Non Formal. Ujung Pandang : Ikip Ujung Pandang
Mudyahardjo, Redja,1998. Pengantar Pendidikan. Bandung: Rajawali Pers
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi