Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan sutu logam pada saat permukaan logam tersebut disinari cahaya (foton) yang memiliki energi lebih besar dari energi ambang (fungsi kerja) logam. Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini untuk mengamati perilaku cahaya sebagai partikel menurut teori kuantum dn menentukan besarnya konstanta Planck.
Dari berbagai percobaan, kita pelajari fakta-fakta terinci efek fotolistrik berikut:
- Laju pemancaran elektron bergantung pada intensitas cahaya
- Laju pemancaran elektron tak bergantung pada panjang gelombang cahaya di bawah suatu panjang gelombang tertentu; di atas nilai itu arus secara berangsur-angsur menurun hingga menjadi nol pada suatu panjang gelombang pancung. Panjang gelombang pancung ini biasanya terdapat pada spektrum daerah biru dan ultraviolet.
- Nilai gelombang pancung tidak bergantung pada intensitas sumber cahaya tetapi hanya bergantung pada jenis logam yang digunakan sebagai permukaan fotosensitif. Di bawah panjang gelombang pancung, sebarang sumber cahaya, selemah apapun, akan menyebabkan terjadinya pemancaran fotoelektron; di atas panjang gelombang pancung, tidak satupun cahaya, sekuat apapun, dapat menyebabkan terjadinya pemancaran fotoelektron.
- Energi kinetik maksimum elektron yang dipancarkan tidak bergantung pada intensitas cahaya, tetapi hanyalah bergantung pada panjang gelombangnya; energi kinetik ini didapati bertambah secara linear terhadap frekuensi sumber cahaya.
- Apabila sumber cahaya dinyalakan, arus segera akan mengalir (dalam selang waktu 10^-9 s) (Krane, 1992).
Untuk lebih lengkapnya silahkan klik link Read More
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi