Pengertian Momentum Dan Impuls
Momentum
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum. Oleh karena itu, jangan bingung ketika membaca buku pelajaran fisika yang hanya menulis “momentum”. Yang dimaksudkan buku itu adalah momentum linear. Seperti pada gerak lurus, kita seringkali hanya menyebut kecepatan linear dengan “kecepatan”. Tetapi yang kita maksudkan sebenarnya adalah “kecepatan linear”. Momentum linear merupakan momentum yang dimiliki benda benda yang bergerak pada lintasan lurus, sedangkan momentum sudut dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan melingkar. Setelah melihat tayangan slide, pendidik merespon peserta didik untuk melihat kemampuan dan keterampilannya dalam mengamati dan menyimak. Pengertian momentum itu apa ? terus apa hubungannya dengan tabrakan alias tumbukan dan impuls ?
Dalam fisika, momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Secara matematis ditulis : p = mv
p adalah lambang momentum, m adalah massa benda dan v adalah kecepatan benda. Momentum merupakan besaran vektor, jadi selain mempunyai besar alias nilai, momentum juga mempunyai arah. Besar momentum p = mv. Apakah arah momentum sama dengan arah kecepatan. Misalnya sebuah mobil bergerak ke timur, maka arah momentum adalah timur, tapi kalau mobilnya bergerak ke selatan maka arah momentum adalah selatan. Bagaimana dengan satuan momentum ? karena p = mv, di mana satuan m = kg dan satuan v = m/s, maka satuan momentum adalah kg m/s.
Dari persamaan di atas, tampak bahwa momentum (p) berbanding lurus dengan massa (m) dan kecepatan (v). Semakin besar kecepatan benda, maka semakin besar juga momentum sebuah benda. Demikian juga, semakin besar massa sebuah benda, maka momentum benda tersebut juga bertambah besar. Perlu anda ingat bahwa momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Jadi walaupun seorang berbadan gendut, momentum orang tersebut = 0 apabila dia diam alias tidak bergerak. Jadi momentum suatu benda selalu dihubungkan dengan massa dan kecepatan benda tersebut. Kita tidak bisa meninjau momentum suatu benda hanya berdasarkan massanya atau kecepatannya saja. Contohnya begini, sebut saja mobil anak dan mobil ayah. Apabila kedua mobil ini bermassa sama tetapi mobil anak bergerak lebih kencang (v lebih besar) daripada mobil ayah, maka momentum mobil anak lebih besar dibandingkan dengan momentum mobil ayah. Contoh lain, misalnya mobil anak memiliki massa besar, sedangkan mobil ayah bermassa kecil. Apabila kedua mobil ini kebut-kebutan di jalan dengan kecepatan yang sama, maka tentu saja momentum mobil anak lebih besar dibandingkan dengan momentum mobil ayah.
Impuls
Apabila sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda bermassa m dalam selang waktu tertentu Imaget sehingga kecepatan benda tersebut berubah, maka momentum benda tersebut akan berubah. Dalam hal ini, berdasarkan hukum kedua Newton dan definisi percepatan, maka diperoleh persamaan berikut :
F=m.a dan a= (v2-v1)/ delta t
F=m.a dan a= (v2-v1)/ delta t
Jika kedua persamaan di atas disubtitusikan, akan diperoleh persamaan:
F.delta t = mv2 - mv1
F.delta t dinamakan Impuls, dan mv2-mv1 dinamakan perubahan momentum. Dengan demikian diperoleh hubungan impuls dan momentum :
I = F.delta t = mv2 - mv1
Dari persamaan di atas dapat dikatakan, Impuls adalah perubahan momentum yang dialami suatu benda.
Referensi:
Kanginan, Marthen. 2007. FISIKA untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
F.delta t = mv2 - mv1
F.delta t dinamakan Impuls, dan mv2-mv1 dinamakan perubahan momentum. Dengan demikian diperoleh hubungan impuls dan momentum :
I = F.delta t = mv2 - mv1
Dari persamaan di atas dapat dikatakan, Impuls adalah perubahan momentum yang dialami suatu benda.
Referensi:
Kanginan, Marthen. 2007. FISIKA untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi