1. Buatlah deskripsi pengertian supervisi pendidikan dalam
arti luas dan arti sempit !
Jawab :
Istilah supervisi pendidikan telah lama dikenal dan
dibicarakan dalam dunia pendidikan terutama di negara-negara maju. Ada 3 orang
ahli yang merumuskan deskripsi dari supervisi, antara lain :
a. Dalam Dictionary of education (Good,1973)
merumuskan bahwa supervisi merupakan usaha yang dilakukan oleh para pembina
pendidikan dengan maksud menumbuhkan kepemimpinan guru sebagai usaha perbaikan
pengajaran.
b. Acheson dan Gall (1980) merumuskan bahwa supervisi
merupakan bantuan kepada guru untuk memperkecil kesenjangan antara tingkah laku
mengajar yang nyata dan tingkah laku mengajar yang ideal.
c. Alfonso,dkk (1981) mengemukakan bahwa supervisi
pengajaran adalah perbuatan yang secara langsung mempengaruhi prilaku guru
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana proses belajar mengajar dan
melalui pengaruhnya tersebut bertujuan untuk mempertinggi kualitas belajar
murid demi pencapaan tujuan organisasi (Sekolah).
Sehingga dapat di simpulkan bahwa supervisi merupakan
usaha atau kegiatan pemberian pembinaan dan bimbingan profesional kepada guru
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mengajarnya.
·
Kaitannya
dengan kearifan lokal:
Aju malurue’mi riala parewa bola. (Hanyalah kayu yang
lurus dijadikan ramuan rumah).
Artinya: Rumah sebagai perlambang dada guru yang melindungi peserta didik. Hanya orang yang memiliki sitat jujur yang layak dijadikan pengajar, agar yang bersangkutan dapat menjalankan fungsi perannya dengan baik.
Artinya: Rumah sebagai perlambang dada guru yang melindungi peserta didik. Hanya orang yang memiliki sitat jujur yang layak dijadikan pengajar, agar yang bersangkutan dapat menjalankan fungsi perannya dengan baik.
·
Kaitannya
dengan agama
Al-Waqi’ah ayat 68 – 69 yaitu:
(68)فَرَأَيْتُمُ
الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ
69)تُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ
نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ أَأَنْأَ
Artinya : Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum?.
Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? (Al-Waqi’ah 68-69).
Allah
adalah maha guru bagi kita, kemudian Allah hendak mengajarkan kepada kita
masalah – masalah yang
sebelumnya kita tidak ketahui atau belum terjadi. Maka maha agungnya Allah
mengajarkan semuanya ini secara bijak. Bagaimana tidak, pembelajaran dalam hal
ini dilakukanya dengan apik, teratur dan ilmiah. Coba kita
perhatikan, dalam ayat ini Allah akan menerangkan tentang Hari kiamat (القارعة), dan Ia tidak menerangkan secara langsung
bahwa hari kiamat itu adalah peristiwa yang sangat besar, manusia seperti
anai-anai yang berterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dalam
kajian tarbawi, metodologi pengajaran seperti ini disebut sebagai metode hiwar
(pertanyaan) yang mana bermaksud agar peserta didik lebih siap dalam
menerima pelajaran yang kemudian mereka pun akan lebih aktif untuk bersama – sama memecahkan
persoalan terkait pelajaran yang diajarkan.
2. Buatlah
deskripsi mengenai fungsi dan tujuan supervisi dalam arti luas dan arti sempit!
Jawab :
Jawab :
Fungsi dan tujuan supervisi adalah perbaikan pengajaran.
Fungsi supervisi sebagai berikut:
a. Fungsi utama,ialah membantu sekolah yang sekaligus
mewakili pemerintah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan,yaitu membantu
perkembangan individu para siswa.
b. Fungsi tambahan,ialah membantu sekolah dalam membina
guru-guru agar dapat bekerja dengan baik dan dalam mengadakan kontak dengan
masyarakat dalam rangka menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat serta
mempelopori kemajuan masyarakat.
Wiles dan Lovell (1975) mengemukakan tujuh macam kegiatan
yang dapat dikategorikan sebagai fungsi supervisi pengajaran, yaitu :
a. Mengembangkan tujuan
b. Mengembangkan program
c. Koordinasi dan kontrol
d. Motivasi
e. Pemecahan masalah
f.
Mengembangkan
kemampuan profesional
g. Mengevaluasi keluaran pendidikan
Menurut
Sulaiman (175), peranan supervisi:
a. Supervisi traktif, yaitu supervisi yang hanya berusaha
melakukan perubahan kecil karena menjaga kontinuitas. Misalnya dapat dilihat
dari kegiatan rutin seperti pertemuan rutin dengan guru-guru untuk membicarakan
kesulitan-kesulitan kecil,memberikan informasi tentang prosedur yang telah
disepakati dan memberikan arahan dalam prosedur standar oprasi (PSO) dalam
suatu kejadian.
b. Supervisi dinamik,yaitu supervisi yang diarahkan untuk
mengubah secara lebih intensif praktik-praktik pengajaran tertentu. Tekanan
dalam perubahan ini diletakkan kepada diskontinuitas,’gangguan’ terhadap
praktik yang ada sekarang untuk diganti dengan yang baru. Program demikian
merupakan program baru yang mempengaruhi perilaku murid,guru,dan semua personil
sekolah.
·
Kaitannya
dengan kearifan lokal:
Narekko mae’lokko tikkeng se’uwa olokolok sappak-i
bate’lana.Narekko sappakko dalle’k sappak-i mae’gana bate’la tau. (Kalau
inginmenangkap seekor binatang, carilah jejaknya. Kalau mau rezeki, carilahdi
mana banyak jejak manusia).
Artinya: Pada hakikatnya, manusialah yang menjadi pengantar ilmu, sehingga di mana banyak manusia akan ditemui banyak ilmu. Disinilah guru memiliki tugas dan peranan untuk membagi ilmunya.
Artinya: Pada hakikatnya, manusialah yang menjadi pengantar ilmu, sehingga di mana banyak manusia akan ditemui banyak ilmu. Disinilah guru memiliki tugas dan peranan untuk membagi ilmunya.
·
Kaitannya
dengan agama:
Ar-Rahman ayat 13 dengan isi ayat:
(13) رَبِّكُمَا
تُكَذِّبَانِءِفَبِأَيِّ آلَا
Maka ni’mat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman : 13)
Menghitung
ayat yang semisal maka akan ditemukan sebanyak 31 kali dalam surat ar-rahman
ini. Dan pengulangan inilah yang kemudian menjadi nilai pendidikan yang dapat
kita ambil manfaatnya dalam metode pengajaran.
Hendaknya
seorang pengajar menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan bukan kepada
pemikiran otak peserta didik saja, namun sampai kepada perasaan hati mereka
yang kemudian akan mendorong mereka untuk memahami setiap pelajaran yang
diajarkan. Yang harapan selanjutnya mereka dapat merubah sikap kepada arah yang
terbaik.
3. Kemukakan
mengenai peranan pengawas dan kepala sekolah dalam supervisi dalam arti luas
dan arti sempit !
Jawab :
Peranan pengawas dan kepala sekolah dalam supervisi
tercermin pada deskripsi tugas dan fungsinya masing-masing yang digariskan
Departemen Pendidikan Nasional. Fungsi dan tugas pengawas tertuang dalam
keputusann menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor :
0304/G/1984 sebagai berikut :
a. Menyusun rencana
kegiatan tahunan
b. Mengendalikan termasuk membimbing pelaksanaan kurikulum
c. Mengendalikan termasuk membimbing tata usaha
d. Mengendalikan termasuk membimbing pengadaan sarana dan
prasarana sekolah
e. Mengendalikan termasuk tenaga teknis
f.
Menilai
hasil pelaksanaan kurikulum berdasarkan ketepatan dan waktu
g. Mengendalikan termasuk membimbing hubungan kerja sama
dengan instansi pemerintah dan masyaraakat antara lain pemerintah daerah,dunia
usaha,badan pembantu penyelenggaraan pendidikan.
h. Menilai pemanfaatan sarana dan wajib belajar
i.
Menilai
efisiensi dan efektivitas tatausaha
Menurut
Sulaiman (179), tugas kepala sekolah
mencakup tugas administratif dan tugas sebagai supervisor pengajaran. Selaku
supervisor pengajaran ada lima peran yang langsung berkaitan dengan pekerjaan
guru-guru yaitu:
a.Mengikuti perkembangan masalah-masalah dan
gagasan-gagasan pendidikan dan pengajaran mutakhir baik yang berkaitan dengan
teori umum maupun yang berkaitan dengan praktik
b.Mengusahakan sumber-sumber profesional baik sumber
manusia (nara sumber) maupun sumber material (buku-buku dan alat pengajaran)
yang mudah diperoleh guru.
c.Mengadakan latihan dan pengembangan untuk membantu guru
dalam menguasai keterampilan-keterampilan baru yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengajaran.
d. Mengadakan observasi dan evaluasi terhadap proses belajar
mengajar dalama upaya perbaikan pengajaran.
e. Memotivasi mendorong guru-guru untuk mempraktikkan
ide-ide baru yang dianggap baik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
·
Kaitannya
dengan kearifan lokal:
Alai cedde’e risesena engkai mappedeceng, sampeanngi
maegae risesena engkai maega makkasolang.
Artinya : “Ambil yang sedikit jika yang sedikit itu
mendatangkan kebaikan, tolak yang banyak apabila yang banyak itu mendatangkan
kebinasaan”. Mengambil sesuatu dari tempatnya dan meletakkan sesuatu pada
tempatnya, termasuk perbuatan mappasitinaja (kepatutan). Kewajiban yang
dibaktikan memperoleh hak yang sepadan merupakan suatu perlakuan yang patut.
Banyak atau sedikit tidak dipersoalkan oleh kepatutan, kepantasan, dan
kelayakan
·
Kaitannya
dengan agama:
Allah
Berfirman:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.
Al-Baqarah (2) ayat 30.
Ayat mengisyaratkan bahwasnya seorang kepala sekolah merupakan amanah, yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT dan kepada manusia (warga sekolah) atas rakyat yang memberi amanah.
Ayat mengisyaratkan bahwasnya seorang kepala sekolah merupakan amanah, yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT dan kepada manusia (warga sekolah) atas rakyat yang memberi amanah.
4. Kemukakan
mengenai teknik-teknik supervisi dan supervisi klinis dalam arti sempit dan
arti luas !
Jawab :
Teknik-teknik supervisi dan supervisi klinis
a. Menurut
Sulaiman (184-187), teknik-teknik
supervisi yaitu:
1) Kunjungan kelas merupakan teknik supervisi pengajaran
yang sangat efektif untuk mendapatkan data dan informasi tentang masalah atau
kesulitan-kesulitan yang dialami dan dihadapi guru dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar.
2) Pembicaraan individual biasanya merpakan rangkaian atau
kelajutan dari kunjungan kelas atau observasi kelas yang telah dilakukan baik
oleh pengawas,maupun oleh kepala sekolah.
3) Diskusi kelompok dapat berbentuk diskusi panel, seminar,
lokarya, dan sebagainya yang tujuannya untuk bersama-sama membicarakan masalah
tertentu.
4) Demonstrasi mengajar merupakan penampilan mengajar yang
sangat diperuntukkan bagi sekelompok guru dengan maksud berusaha memperlihatkan
bagaimana mengajar yang baik.
5) Kunjungan kelas antara guru,dapat terjadi saling menukar
pengalaman,saling memberidan menerima,serta saling belajar diantara mereka.
6) Perpustakaan profesional sekolah merupakan sumber ilmu
pengetahuan dan keterampilan mengajar yang sangat penting dalam upaya
pertumbuhan profesional guru.
b. Supervisi
klinis
Menurut
Sulaiman (187), pembentukan dan
pengembangan kemampuan mengajar merupakan suatu proses yang berlanjut mulai di
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pendidikan prajabatan,
dilanjutkan dengan pembinaaan dan pengembangan di lapangan sebagai pendidikan
dalam jabatan, bahkan mungkin pula dilakukan dengan pendidikan lanjutan.
·
Kaitannya
dengan kearifan lokal:
Rebba sipatokkong, mali siparappe’, sirui me’nre tessurui
nok,malilusipakainge, maingeppi mupaja.
Artinya : “Rebah saling menegakkan, hanyut saling
mendamparkan, saling menarik ke atas dan tidak saling menekan kebawah, terlupa
saling mengingatkan, nanti sadar atau tertolong barulah berhenti”. Pesan agar
orang selalu berpijak dengan teguh dan berdiri kokoh dalam mengarungi
kehidupan. Harus tolong-menolong ketika menghadapi rintangan, dan saling
mengingatkan untuk menuju ke jalanyang benar. Hal itu akan akan tenwujud
masyarakat yang aman dan sejahtera.
·
Kaitannya
dengan agama:
Dalam surat An Nahl Ayat
125
125.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (Q.S. An Nahl: 125).
5. Buatlah
deskripsi mengenai definisi anak luar biasa dalam arti sempit dan arti luas !
Jawab :
Menurut
Sulaiman (198), ada tiga pengertian
tentang anak luar biasa yang sering membingungkan,yaitu:
a. Pengertian tentang anak cacat atau anak yang menyandang
ketunaan (handicapped children).
b. Pengertian tentang anak luar biasa atau anak berkelainan
(exeptional children).
c.
Pengertian
anak berkebutuhan khusus (children wiyh special need).
Di tinjau dari sudut statistik,yang dimaksud dengan anak
luar biasa ialah mereka yang menyimpang dari kriteria normal atau rata-rata.
Menurut Kirk dan Gallager, secara umum meskipun anak memiliki penyimpangan, anak
tersebut tidak dapat digolongkan anak luar biasa/berkelainan atau anak
berkebutuhan khusus jika tidak memerlukan pelayanan pendidikan khusus atau
pendidikan luar biasa, untuk mengembangkan kapasitasnya (potensinya) secara
optimum.
·
Kaitannya
dengan kearifan lokal:
Naiya accae ripptoppoki je’kko, aggati aliri, nare’kko
te’yai maredduk, mapoloi.
Artinya: “Kepandaian yang disertai kecurangan ibarat tiang rumah, lalau tidak tercerabut ia akan patah”. Tiang rumah dihubungkan satu dengan yang lain menggunakan pasak. Jika pasak itu bengkok sukar masuk ke dalam lubang tiang, dan akan patah kalau dipaksa. Kiasan terhadap orang pandai tetapi tidak jujur. Ilmunya tak akan mendatangkan kebaikan (berkah), bahkan dapat membawa bencana (malapetaka).
Artinya: “Kepandaian yang disertai kecurangan ibarat tiang rumah, lalau tidak tercerabut ia akan patah”. Tiang rumah dihubungkan satu dengan yang lain menggunakan pasak. Jika pasak itu bengkok sukar masuk ke dalam lubang tiang, dan akan patah kalau dipaksa. Kiasan terhadap orang pandai tetapi tidak jujur. Ilmunya tak akan mendatangkan kebaikan (berkah), bahkan dapat membawa bencana (malapetaka).
·
Kaitannya
dengan agama:
Surah
Al-Baqarah ayat 272
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk,
akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang
dikehendaki-Nya. (Qs Al Baqoroh
:272)
Dari
ayat ini menunjukkan bahwa seorang pendidik diwajibkan pula memberikan
pengajaran pada anak luar biasa atau yang memilikin kelainan fisik maupun
mental.
6. Kemukakan
mengenai landasan dan perkembangan pendidikan anak luar biasa dalam arti sempit
dan arti luas !
Jawab :
Landasan dan perkembangan pendidikan anak luar biasa
a. Landasan
1) Landasan idiil atau filosofis
Di negara yang menganut filsafat pancasila, pendidikan
diorganisasikan untuk mencapai tujuan akhir eksistensi manusia, yaitu manusia
pancasila sejati. Tujuan tersebut selaras dengan dasar negara Republik
Indonesia, yaitu:
a) Ketuhanan yang maha Esa
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab
c) Persatuan indonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
2) Landasan
yuridis formal
Adapun tujuan pendidikan luar biasa tertera pada bab II
pasal 2 yang dinyatakan bahwa pendidikan luar biasa bertujuan membantu peserta
didik yang menyandang kelainan fisik dan/atau mental agar mampu mengembangkan
sikap,pengetahuan,dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,budaya,dan alam
sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja,mengikuti
pendidikan lanjutan.
3) Landasan religi
Tiap-tiap lembaga pendidikan luar biasa meskipun
didirikan atas religi atau agama yang berbeda, tujuannya adalah sama yaitu
berusaha mengaktualisasikan semua potensi kemanusiaan yang ada pada peserta
didik hingga taraf yang optimal secara terintegrasi.
4) Landasan
empirik
Sebagai disiplin ilmu yang otonom,ortopedagogik melakukan
penelitian-penelitian empirik yang hasilnya digunakan sebagai landasan
tindakan-tindakan ortopedagogis. Meskipun demikian,banyak hasil penelitian
ampirik dari disiplin ilmu lain yang dapat digunakan sebagai landasan tindakan
ortopedagogik. Hasil-hasil penelitian empirik, baik yang dilakukan oleh ilmuan
ortopedagogik maupun ilmuan dari disiplin-disiplin ilmu lain yang menunjang
ortopedagogik, dapat digunakan sebagai landasan tindakan ortopedagogis.
b. Perkembangan
pendidikan luar biasa
1) Perkembangan di dunia
Menurut
Sulaiman (217-218), perhatian manusia
terhadap pendidikan bagi anak luar biasa atau anak berkelainan relatif masih
baru. Penggunaan istilah anak luar biasa atau berkelainan itu sendiri menurut
Kirk (1962) telah mencerminkan suatu perubahan radikal. Menurut amin dan
Dwijosumarto (1997) ada tiga fase perkembangan pendidikan bagi anak berkelainan
yaitu fase pengabaian,fase pemberian perlindungan dan fase pemberian
pendidikan. Fase pemberian pendidikan terdiri dari dua sub-fase,yaitu sub-fase
pemberian pendidikan secara terpisah dari anak-anak pada umumnya dan sub-fase
pemberian pendidikan secara terintegrasi dengan anak normal.
2) Perkembangan di
indonesia
Menurut
Sulaiman (219-220), Sejak dekade
tahun sembilan puluhan mulai dirasakan adanya kecenderungan untuk memberikan
pelayanan pendidikan bukan hanya kepada anak luar biasa yang tergolong
menyandang ketunaan tetapi juga yang berkesulitan belajar dan yang tergolong
berbakat. Beberapa sekolah di kota-kota besar ada yang sudah memulai dengan
program-program pelayanan pengajaran remedial bagi anak kesulitan belajar dan
beberapa sekolah ada yang sudah mulai memberikan pelayanan pendidikan bagi anak
berbakat.
·
Kaitannya
dengan kearifan lokal:
Narékko maélokko madécéng ri jama-jamammu, attanngakko ri
batélak-é. Ajak muolai batélak sigaru-garué, tutunngi batélak makessinngé
tumpukna.
Artinya: “kalau mau berhasil dalam usaha atau pekerjaanmu, amatilah jejak-jejak. Jangan mengikuti jejak yang simpang siur, tetapi ikutlah jejak yang baik urutannya” Jejak yang simpang siur adalah jejak orang yang tentu arah tujuan. Jejak yang baik urutannya adalah jejak orang yang berhasil dalam kehidupan. Sukses tidak dapat diraih dengan semangat saja, melainkan harus dibarengi adanya tujuan yang pasti dan jalan yang benar.
Artinya: “kalau mau berhasil dalam usaha atau pekerjaanmu, amatilah jejak-jejak. Jangan mengikuti jejak yang simpang siur, tetapi ikutlah jejak yang baik urutannya” Jejak yang simpang siur adalah jejak orang yang tentu arah tujuan. Jejak yang baik urutannya adalah jejak orang yang berhasil dalam kehidupan. Sukses tidak dapat diraih dengan semangat saja, melainkan harus dibarengi adanya tujuan yang pasti dan jalan yang benar.
·
Kaitannya
dengan agama:
Ali ‘Imran ayat 164
164. sungguh Allah telah memberi
karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka
seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang terus menerus membacakan
kepada mereka ayat-ayat Allah, mensucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada
mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu,
mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata
(Q.S. Ali Imran: 164).
7. Buatlah deskripsi mengenai kecenderungan
baru anak luar biasa dalam arti sempit dan arti luas !
Jawab :
a. Dasar falsafah normalisasi
Menurut
Sulaiman (224), manusia diciptakan
dengan potensi berbeda-beda, perbedaan potensi tersebut dimaksudkan agar dapat
saling menolong berdasarkan potensi masing-masing. Pendidikan segregatif dapat
menghambat kegiatan saling menolong antara anak yang satu dengan anak yang
lainnya,sehingga dipandang sebagai bertentangan dengan maksud penciptaan
manusia adalah pendidikan yang memadukan anak normal dengan anak luar biasa
yang memungkinkan mereka dapat berinteraksi.
b. Dasar
operasional pendidikan terpadu
Menurut
Sulaiman (225-226), Tiga tingkatan
lingkungan belajar teratas melibatkan anak-anak berkelainan yang tergolong
lebih ringan. Penanggung jawab anak-anak yang berada dalam lingkungan belajar
semacam itu adalah guru kelas biasa dengan pelayanan penunjang dari:
1) Konsultan
2) Guru kunjung
3) Guru sumber
Lima tingkatan lingkungan belajar terbawah berkenaan dengan
anak-anak berkelainan yang bertaraf berat yang memerlukan lingkungan yang lebih
bersifat membatasi anak karena diperlukan pelayanan yang bersifat khusus secara
hampir menyeluruh. Penanggung jawab pembelajaran di lingkungan belajar yang
bersifat membatasi anak biasanya ialah guru pendidikan luar biasa.
·
Kaitannya
dengan kearifan lokal:
Nare’kko mae’lokko made’ceng ri jama-jamammu, attanngakko
ri bate’lak-e’. Ajak muolai bote’lak sigaru-garue’, tutunngi bate’lak
makessinnge’ tumpukna”. Artinya: “Kalau mau berhasil dalam usaha atau
pekerjaanmu, amatilah jejak-jejak. Jangan mengikuti jejak yang simpang siur,
tetapi ikutlah jejak yang baik urutannya”.
·
Kaitannya
dengan agama:
Surah
At-Taubah ayat 71
والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أوليآء بعض، يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر ويقيمون الصلاة ويؤتون الزكاة ويطيعون الله والرسول، أولئك سيرحمهم الله، إن الله عزيز حكيم (التوبة: 71)
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi