BERBAGI ILMU YANG BERMANFAAT

Wednesday, January 9, 2019

Kumpulan Majas Lengkap dengan Contohnya

Majas

1. Perumpamaan/Simile
Gaya bahasa perumpamaan membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berlainan, tetapi dianggap sama. Gaya bahasa ini sering menggunakan kata-kata: seperti, sebagai, umpama, bak, ibarat, serupa, laksana. Contoh : Kelakuan dua orang itu seperti anjing dan kucing.
2. Metafora
Metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua hal secara implisit. Contoh: Petrus sekarang menjadi sampah dalam masyarakat.
3. Personifikasi
Personifikasi
, yang disebut pulas penginsanan, adalah jenis gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak. Contoh: Batu karang tetap tegak tegar meski ombak geram menerjang
4. Alegori
Alegori
ialah gaya bahasa bercerita yang mengandung kiasan. Pengiasan ini umumnya membandingkan manusia dengan gejala alam. Gaya bahasa alegori ini lebih tepat dikategorikan sebagi gaya bercerita. Contoh:
Teratai
Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lain
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi Lakmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Dalam kutipan di atas, pengarang (Sanusi Pane) mengiaskan Ki Hajar Dewantara dengan bunga teratai dengan maksud mempertautkan ciri-ciri bunga tersebut dengan gagasan atau cita-cita beliau.
5. Antitesis
Antitesis
adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan yang dinyatakan dengan kata-kata yang berlawanan. jadi, di sini ada beberapa gagasan yang bertentangan. Contoh: Dia bergembira atas kegagalanku dalam ujian
6. Pleonasme
Pleonasme
adalah penggunaan kata yang mubazir, yang sebenarnya tidak perlu. Jadi, semacam mengemukakan kembali hal yang sebenarnya sudah tercakup dalam kata atau frase yang terdahulu. Contoh: Benda aneh itu terbang menuju langit tinggi
7. Tautologi
Tautologi
adalah jenis gaya bahasa dengan mengulang kata sama atau menggunakan kata yang memiliki kesamaan arti (yang bersinonim). Contoh: Kepedihannya amat sangat menyengsarakan
8. Perifrasis
Perifrasis
adalah gaya bahasa yang dalam pernyataannya sengaja menggunakan frase yang sebenarnya dapat diganti dengan sebuah kata saja. Contoh: Kami datang saat matahari telah tenggelam di ufuk barat.
9. Koreksio (Epanortosis)
Koreksio/epanortosis
adalah gaya bahasa yang dalam pernyataannya mula-mula ingin menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memeriksa dan memperbaiki mana-mana yang salah. Contoh: Dia memuntahkan makanannya, eh,maksud saya memakannya dengan lahap
10. Hiperbola
Hiperbola
adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan baik jumlah ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekankan, memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya. Hiperbola merupakan cara yang berlebihan untuk mencapai efek. Contoh: Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh dunia
11. Litotes
Litotes
adalah sejenis majas yang berupa pernyataan yang bersifat mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh: Kedudukan saya ini sebenarnya tak ada artinya sama sekali.
12. Satire
Satire
adalah gaya bahasa sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan atau terselubung. Satire dapat bernada keras, bernada pahit dan kuat, dapat pula bernada menusuk dan memilukan. oleh karena itu, satire biasanya berupa suatu wacana. Jarang sekali atau hampir tak pernah berupa sebuah kalimat. Ketetapannya bergantung pada pembaca atau penerimanya. Satire tidak terbatas pada wacana saja, tetapi dapat juga berupa pertunjukan sandiwara atau film. Bahkan lawakan-lawakan tidak jarang merupakan sebuah satire.
13. Paradoks
Paradoks
adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang seolah-olah berlawanan dengan fakta-fakta yang ada, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran. Contoh: Anak itu merasa kesepian di tengah kota yang ramai ini
14. Klimaks
Klimaks
adalah sejenis majas (gaya bahasa) yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan atau makin meningkat kepentingannya dari gagasan atau ungkapan sebelumnya. Contoh: Setiap guru yang berdiri di depan kelas, haruslah mengetahui, memahami, dan menguasai bahan yang diajarkannya.
15. Antiklimaks
Antiklimaks
merupakan kebalikan majas klimaks yaitu suatu pernyataan yang berisi gagasan-gagasan yang disusun dengan urutan dari yang penting hingga yang kurang penting. Contoh: Bahasa Indonesia diajarkan kepada mahasiswa, siswa SLTA, SLTP, dan siswa SD
16. Ironi
Ironi
adalah sejenis majas (gaya bahasa) yang berupa pernyataan yang isisnya bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya. Karena itu kadang-kadang majas ini dikategoikan sebagai majas sindiran. Contoh: Bagus benar tulisanmu sehingga tak seorang pun bisa membacanya
17. Sinisme
Sinisme
adalah sejenis majas (gaya bahasa) yang merupakan sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan atau ketulusan hati. Seolah-olah menyanjung/memuji seseorang akan tetapi sebenarnya pujian itu hanya untuk menyindir atau menyangsikannya. Contoh: Memang Andalah tokoh yang sanggup menghancurkan desa ini dalam sekejap
18. Sarkasme
Sarkasme
adalah sejenis majas yang mengandung olok-olok atau sindiran yang pedas dan kasar. Kata-kata yang digunakan kata-kata yang kasar dan tak enak didengar. Contoh: Kau memang benar-benar tak tahu adat!
19. Metonimia
Metonimia
adalah sejenis majas (gaya bahasa) yang menggunakan nama barang, orang, hal atau  ciri sebagai pengganti barang itu sendiri. Contoh: Timorya hilang saat diparkir di halaman depan
20. Sinekdoke
Sinekdoke
ialah majas (gaya bahasa) yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan atau sebaliknya. Kalau menyebut sebagian atau untuk seluruhanya disebut sinokdoke pars pro toto, sedangkan apabila menyebut seluruhnya untuk sebagian disebut sinokdoke totem pro parte. Contoh: Sinokdoke pars pro toto; Pada Idul Adha tahun ini ayah berkorban dengan dua ekor kambing, Sinokdoke totem pro parte; Indonesia berhasil mempertahankan piala Thomas
21.  Alusio
Alusio
adalah majas (gaya bahasa)yang menunjuk secara tidak langsung kesuatu peristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/diketahui orang. Atau, menggunakan pribahasa atau kiasan yang sudah diketahui umum. Contoh: Apakah peristiwa Tanjung Periok akan terjadi di sini?
22. Eufimisme
Eufimisme
adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasa lebih kasar yang dianggap merugikan atau yang tidak menyenangkan. Contoh: Sebentar, saya mau ke kamar kecil dulu!
23. Antonomasia
Antonomasia
adalah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakan nama gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti nama diri. (Orang itu sendiri). Contoh: Gubernur Sumatra Utara akan meresmikan pembukaan seminar
24. Paralelisme, Anafora, Epifora
Paralelisme
adalah gaya bahasa yang pengulangan; biasanya terdapat dalam karya puisi. Paralelisme terbagi dua: Anafora dan Epifora. Anafora adalah bagian dari gaya bahasa paralelisme yang mengulang sebuah kata atau frase pada bagian awal, sedangkan pada epifora pengulangannya terdapat pada bagian akhir.
Contoh:
Anafora
Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lampus
Epifora
Beta pattirajawane
Kikisan laut
Berdarah laut


25. Mesodiplosis
Mesodiplosis
adalah sejenis majas (gaya bahasa) berupa perulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut-turut.
Contoh:
Mega telah kusapa
Margasatwa telah kutanya
Maut telah kupuja
Tapi adinda manakah dia

26. Repetisi
Repetisi
adalah gaya bahasa dengan mengulang kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
27. Retoris
Retoris
adalah gaya bahasa penegasan dengan menggunakan kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban. Contoh: Apakah mungkin orang yang meninggal dapat hidup kembali?
28. Asindeton
Asindeton
adalah semacam gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau suatu konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar akan tetapi tidak dihubungkan dengan kat-kata penghubung. Contoh: Ayah, Ibu, anak merupakan inti sebuah keluarga
29. Polisindeton
Polisindeton
adalah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau sebuah konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar dan dihubungkan dengan kata-kata penghubung. Jadi kebalikan dari asindeton. Contoh: Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana serta kemampuan pelaksana
30. Tropen
Tropen
adalah sejenis gaya bahasa yang menggunakan ungkapan atau kata kiasan yang artinya sejajar dengan arti yang dimaksudkan. Contoh: Baru saja ia terbang ke Surabaya (maksudnya naik pesawat)
31. Kontradiksio Interminis
Kontradiksio Interminis
adalah sejenis gaya bahasa berupa pernyataan yang isinya bertentangan dengan yang sudah dikemukakan semula. Contoh: Seluruh siswa sudah hadir kecuali si Budi

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kumpulan Majas Lengkap dengan Contohnya

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi