BERBAGI ILMU YANG BERMANFAAT

Friday, November 8, 2019

Pengertian, Jenis, dan Kelainan Alat Indra Manusia Lengkap

Alat Indra Manusia

Alat indra manusia terdiri atas indra penglihatan (mata), indra pendengaran (telinga), indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra peraba (kulit).

A. Indra Penglihatan (Mata)

Mata hanya bisa melihat di tempat yang terang (banyak cahaya) meupun redup (sedikit cahaya). Di tempat yang gelap (tanpa cahaya), mata tidak bisa melihat. Mata bisa melihat suatu benda apabila ada cahaya yang mengenai benda, kemudian cahaya tersebut dipantulkan oleh benda dan diterima oleh mata.

Urutan cara kerja mata: Cahaya -> aqueous humour -> pupil -> lensa -> vitreous humour -> retina -> saraf optik -> otak

Beberapa bagian mata dan  fungsinya, sebagai berikut.

  • Otot mata berfungsi untuk mengatur gerakan bola mata
  • Kornea, merupakan bagian yang bening dan transparan, terletak di bagian depan pupil dan iris, berfungsi untuk menerima rangsang cahaya.
  • Pupil, merupakan pintu masuk cahaya. Pupil membesar dan mengecil tergantung pada jumlah cahaya yang masuk. Di tempat terang pupil akan mengecil dan di tempat redup pupil akan membesar.
  • Iris, berfungsi mengatur banyak sedikitnya intensitas cahaya yang masuk ke mata.
  • Lensa, berfungsi untuk memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke retina.
  • Retina, berfungsi untuk membentuk bayangan benda
  • Saraf optik, berfungsi untuk menerima cahaya dari retina dan meneruskannya ke otak


Gangguan Penglihatan
Beberapa gangguan yang dialami mata, diantaranya:

1. Rabun Jauh (miopi)
Penderita miopi tidak jelas melihat benda-benda jauh disebabkan karena bayangan jatuh di depan retina. Penderita miopi perlu menggunakan kacamata berlensa cekung agar dapat melihat normal.

2. Rabun Dekat (hipermetropi)
Penderita hipermetropi tidak jelas melihat benda dekat disebabkan karena bayangan jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi perlu menggunakan kacamata berlensa cembung agar dapat melihat normal.

3. Mata Tua (presbiopi)
Presbiopi tidak jelas melihat benda jauh maupun benda dekat. Presbiopi diderita oleh orang yang sudah lanjut usia (lansia). Presbiopi disebabkan karena elastisitas lensa berkurang sehingga mengakibatkan daya akomodasi (kemampuan lensa untuk menebal atau memipih) berkurang. Penderita presbiopi perlu menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung-cekung) agar dapat melihat normal.

4. Rabun Senja (rabun ayam) 
Penderita rabun senja tidak jelas melihat dalam kondisi redup (sedikit cahaya) atau kondisi gelap (tanpa cahaya). Rabun senja disebabkan karena kekurangan vitamin A 

5. Buta Warna 
Untuk menguji ketelitian dalam mengenali perbedaan warna dapat dilakukan dengan tes buta warna. Dalam tes buta warna, tersedia beberapa kumpulan warna yang membentuk suatu angka atau bentuk tertentu. Penderita buta warna kesulitan untuk membedakan warna. Buta warna dibedakan menjadi dua jenis, yaitu buta warna total dan buta warna sebagian. Penderita buta warna total hanya bisa melihat warna hitam dan putih, sementara penderita buta warna sebagian tidak bisa melihat warna tertentu.

6. Katarak
Katarak umumnya ditemukan pada orang yang sudah lanjut usia. Katarak disebabkan karena keruhnya lensa mata sehingga cahaya yang mau masuk ke retina terhalangi, mengonsumsi obat berdosis tinggi dalam jangak waktu yang lama, pernah menjalani operasi mata, riwayat katarak dalam keluarga atau keturunan, pola makan yang tidak sehat dan kekurangan vitamin, dan sebagainya. Penderita katarak mengalami penglihatan yang kabur, bahkan kebutaan. Katarak dapat diatasi dengan operasi mata.

7. Juling
Juling disebabkan karena ketidakserasian otot-otot mata. Ciri-ciri mata juling apabila kedua mata tidak tertuju pada suatu objek yang sama dengan fokus yang tepat sehingga satu mata lurus ke depan dan satu lainnya menyimpang dari posisi yang seharusnya.

8. Astigmatisme
Penderita astigmatisme kesulitan untuk membedakan garis lurus dan garis lengkung. Penderita dapat menggunakan kacamata silindris agar dapat melihat dengan normal.

Beberapa cara untuk menjaga kesehatan mata, yaitu:
  • Tidak membaca terlalu dekat maupun terlalu jauh. Biasakan membaca dengan posisi tubuh tegak dengan jarak baca kurang lebih 30 cm.
  • Tidak membaca sambil tidur/berbaring dan hindari kebiasaan membaca di tempat gelap 
  • Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A seperti wortel, pepaya, umbi-umbian, pisang dan sebagainya
  • Jika mata terasa gatal/ sakit karena ada debu/kotoran yang masuk ke dalam mata, jangan menggosok-gosok mata karena dapat mengakibatkan iritasi. Tapi, berilah obat tetes mata.

B. Indra Pendengaran (Telinga)

Telinga merupakan indra pendengaran dan indra keseimbangan. Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. 

1. Telinga bagian luar

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan lubang telinga. Fungsi dari: Daun telinga adalah menampung atau menangkap suara/bunyi yang berasal dari sumber suara/bunyi. Sedangkan lubang telinga berfungsi untuk menyalurkan suara ke selaput gendang. 

2. Telinga bagian tengah

Telinga bagian tengah terdiri atas selaput gendang (membran timpani), saluran Eustachius, dan tulang-tulang pendengaran (tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi). Fungsi dari masing-masing bagian:
  • Selaput gendang berfungsi meneruskan getaran suara dari lubang telinga ke tulang-tulang pendengaran.
  • Tulang-tulang pendengaran berfungsi menyalurkan getaran suara dari selaput gendang menuju ke telinga bagian dalam
  • Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga tengah dengan pangkal tenggorok, berfungsi untuk mengatur tekanan udara di dalam dan di luar telinga agar tetap seimbang.

3. Telinga bagian dalam

Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran, rumah siput, dan alat keseimbangan. Fungsi dari masing-masing bagian:
  • Tingkap jorong berfungsi menerima dan menyalurkan suara ke rumah siput
  • Rumah siput berfungsi menerima dan menyampaikan getaran suara dari tingkap jorong ke sel saraf pendengaran.
  • Sel saraf pendengaran berfungsi meneruskan getaran suara yang telah diterima ke otak

Gangguan pada telinga dapat disebabkan oleh rusaknya salah satu atau beberapa bagian dari telinga luar, tengah, atau dalam. Penderita gangguan pendengaran dapat mengalami kesulitan untuk mendengar dan bahkan tidak bisa mendengar sama sekali (tuli).

Adapun cara merawat kebersihan dan kesehatan telinga:
  • Membersihkan kotoran pada telinga bagian luar secara rutin dengan menggunakan cotton bud. Biasakan tidak membersihkan telinga dengan benda yang tajam agar tidak terkena infeksi. 
  • Tidak memasang earphone di telinga secara berlebihan.
  • Menghindari suara keras/dentuman yang dapat memekakkan telinga. Jika mendengar suara  yang sangat keras, sebaiknya lubang telinga ditutup
  • Apabila terjadi infeksi pada telinga bagian tengah karena kena tusukan benda tajam pada saat membersihkan telinga atau kemasukan air, sebaiknya segera periksakan ke dokter THT.

C. Indra Pembau (Hidung)

Hidung berfungsi untuk bernapas sekaligus memiliki kepekaan untuk mencium segala jenis bau. Adapun bagian-bagian hidung dan fungsinya:

  • Lubang hidung berfungsi untuk menyalurkan udara yang masuk ke hidung
  • Rongga hidung ditumbuhi bulu hidung dan juga terdapat selaput lendir.
  • Bulu hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke hidung 
  • Selaput lendir berfungsi untuk mengatur kelembapan udara di dalam hidung dengan suhu tubuh
  • Saraf pembau (silia) berfungsi untuk mengirimkan rangsang bau ke otak.

Adapun gangguan yang terjadi pada hidung antara lain:

1. Influenza (flu)
Flu sering terjadi pada saat pancaroba dan disebabkan oleh infeksi virus. Gejala flu antara lain hidung bersin-bersin, mengeluarkan lendir, batuk, nyeri tenggorokan, sakit kepala, demam, tubuh terasa lelah dan kurang bertenaga, serta hidung tersumbat sehingga menyebabkan kesulitan bernapas dan mencium bau. Hidung tersumbat dapat disebabkan karena selaput hidung lendir membengkak serta masuknya bakteri dan jamur dari luar. Hidung tersumbat juga dapat menjadi indikator adanya penyakit rhinitis, sinusitis, dan asma.

2. Mimisan
Mimisan adalah pendarahanyang keluar melalui lubang hidung

3. Polip
Polip hidung merupakan masa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung dan berwarna putih keabu-abuan. Polip dapat disebabkan oleh peradangan pada selaput lendir dan infeksi. Gejala polip antara lain hidung tersumbat dan terasa ada yang mengganjal di dalam hidung, bersin, nyeri di hidung, dan sakit kepala. 

4. Rhinitis
Rhinitis adalah peradangan pada selaput lendir hidung

5. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada sinus, dapat disebabkan karena infeksi dan alergi. Gejala sinusitis antara lain hidung hidung mengeluarkan banyak lendir dan gejalanya tidak  hilang selama sepekan. Gejala lainnya antara lain nyeri di wajah, keluar ingus kental, hidung bengkak, bau mulut tidak sedap, batuk, demam, indra penciuman tidak berfungsi dengan baik, dan mata berair.

Sinus merupakan rongga berisi udara yang terdapat disekitar hidung. Rongga tersebut menghasilkan lendir. Apabila hidung bengkak, rongga tersebut menjadi buntu sehingga dapat menyumbat sinus dan menghasilkan rasa sakit. Penyumbatan pada sinus menyebabkan terjadinya gangguan pengaliran udara dari dan ke rongga sinus serta gangguan pengeluaran lendir, akibatnya kuman (bakteri, jamur, dan virus) pada lendir berkembang dan menyebabkan terjadinya infeksi pada sinus.

Adapun cara menjaga kesehatan hidung:
  • membersihkan kotoran pada rongga hidung secara rutin dan benar dengan menggunakan kapas yang diberi air hangat untuk menghindari infeksi pada hidung.
  • Pada saat cuaca dingin, gunakanlah jaket jika pergi kemana-mana agat tidak mudah terkena flu dan pilek.

D. Indra Pengecap (Lidah)

Lidah merupakan alat indra pengecap (peka terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit) yang berfungsi untuk mengatur letak makanan pada saat kita mengunyah makanan, membantu mendorong makanan masuk ke dalam kerongkongan, dan sebagai alat bantu untuk berbicara. Lidah berada di dalam rongga mulut. Adapun ciri-ciri struktur lidah sebagai berikut.
  • Permukaan lidah kasar dan di bagian pangkal lidah atau bagian lidah yang dekat dengan kerongkongan terdapat tonjolan-tonjolan.
  • Daerah pengecap pada permukaan lidah memiliki kepekaan tertentu terhadap rasa manis, asin, asam atau pahit.

Adapun cara memelihara lidah:
  • Tidak minum minuman/air terlalu panas
  • Jika permukaan lidah tergigit dan mengalami luka, segera diobati atau diperiksakan ke dokter.

E. Indra Peraba (Kulit)

Kulit berfungsi sebagai indra peraba yang memiliki kepekaan terhadap rangsang sentuhan, tekanan, panas, dingin, sakit atau nyeri. Lapisan penyusun kulit dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan jaringan ikat dibawah kulit.

1. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit terluar (kuliat ari). Lapisan epidermis terdiri atas lapisan tanduk dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk merupakan lapisan sel-sel kulit mati yang dapat mengelupas dan digantikan dengan sel-sel yang baru. Lapisan malpighi mengandung pigmen untuk memberikan warna kulit. Itu sebabnya warna kulit setiap orang berbeda-beda. Lapisan malpighi mengandung sel-sel hidup yang aktif membelah diri dan menggantikan sel-sel yang telah rusak.

2. Lapisan Dermis
Lapisan dermis terdiri atas kelenjar keringat, kelenjar minyak, kantong rambut, pembuluh darah, dan ujung-ujung saraf penerima rangsang nyeri, sentuhan, tekanan, panas, dingin.

3. Jaringan Ikat di bawah Kulit
Jaringan ikat di bawah kulit terletak di bawah kulit jangat. Di dalam lapisan ini mengandung lemak yang digunakan sebagai cadangan makanan, penahan panas tubuh, dan untuk melindungi ubuh terhadap benturan dari luar.

Gangguan yang biasa terjadi pada kulit antara lain: kudis, kurap, panu, kutu air, biduran, jerawat, bisul, kanker kulit, dan sebagainya. Adapun cara merawat agar kulit tetap bersih, sehat, dan terhindar dari kuman-kuman penyakit:
  • Mandi secara teratur, minimal 2 kali sehari. Mandi secara teratur dapat menghindarkan diri kita dari kuman-kuman penyakit yang menempel pada kulit sekaligus menghindarkan kita dari penyakit kulit.
  • Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E, seperti kacang almond, alpukat, brokoli, sawi, dan sebagainya.
  • Pada saat bepergian keluar, gunakanlah lotion atau sunblok serta pakaian yang dapat melindungi kulit dari terik matahari.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pengertian, Jenis, dan Kelainan Alat Indra Manusia Lengkap

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi