BERBAGI ILMU YANG BERMANFAAT

Friday, October 18, 2019

Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran :: Materi IPA SMP Lengkap

Perubahan Zat

A. Sifat Zat
Suatu zat dapat dibedakan dengan zat lainnya karena memiliki sifat-sifat tertentu. Misalkan kita dapat membedakan air murni dan air teh dari warna dan rasanya atau kita bisa membedakan jagung dan nasi dari bentuknya. Sifat ziat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif.

1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif adalah sifat zat yang tergantung pada jumlah dan ukuran. Contoh sifat ekstensif adalah massa dan volume. Suatu zat yang jumlahnya lebih banyak akan memiliki massa yang lebih besar dibandingkan zat yang jumlahnya sedikit.

2. Sifat Intensif
Sifat intensif adalah sifat zat yang tidak tergantung pada jumlah dan ukuran zat. Sifat intensif dapat dibedakan menjadi sifat kimia dan sifat fisika.

a. Sifat Kimia
Sifat kimia zat adalah sifat yang berhubungan dengan terbentuknya zat baru. Sifat kimia suatu zat antara lain mudah tidaknya zat terbakar, mudah kitaknya suatu zat membusuk, mudah tidaknya suatu zat meledak, korosif (karat), dan beracun atau tidak.

b. Sifat Fisika
Sifat fisika zat adalah sifat yang tidak berhubungan dengan terbentuknya zat baru. Sifat fisika dari suatu zat antara lain wujud, warna, rasa, bau, massa jenis, titik leleh dan titik lebur, kemagnetan, kekerasan, kekeruhan, kekentalan, daya hantar listrik, dan kelarutan.

B. Perubahan Zat
Coba perhatikan sekelilingmu. Setiap hari ada saja yang berubah di sekitar kita. Misalkan tanaman yang ditanam oleh ibumu. Awalnya tanaman tersebut masih kecil. Lama kelamaan tanaman itu akan tumbuh besar dan menghasilkan bungan yang cantik. Atau misalkan air yang berubah menjadi padat ketika dimasukkan ke dalam freezer.

Pada umumnya, perubahan zat dibagi menjadi dua macam, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan wujud ataupun bentuk zat namun tanpa disertai pembentukan zat baru. Zat di alam terdiri atas 3 wujud zat yaitu padat, cair, dan gas. Ada 6 macam perubahan wujud zat yang dapat terjadi, yaitu sebagai berikut.

a.  Melebur, yaitu perubahan wujud dari padat menjadi cair. Contohnya es yang mencair
b. Membeku, yaitu perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Contohnya air yang berubah menjadi es
c. Mengembun, yaitu perubahan wujud zat dari gas menjadi air/cair. Contohnya embun yang terbentuk dipagi hari.
d. Menguap, yaitu perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Contohnya uap air yang yang muncul ketika memasak air
e. Menyublim, yaitu perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Contohnya pada kapur barus
f. Mengkristal, yaitu perubahan wujud zat dari gas menjadi padat 

Perubahan wujud tersebut pada umumnya terjadi karena adanya proses pelepasan dan penerimaan kalor. Perubahan yang terjadi karena pelepasan kalor adalah membeku, mengkristal, dan mengembun. Sedangkan perubahan yang terjadi karena menerima kalor adalah melebur, menyublim, dan menguap. Perubahan wujud akibat pelepasan dan penerimaan kalor pada umumnya dapat kembali ke bentuk semula, seperti air yang berubah menjadi es dan dapat kembali berubah menjadi air ketika dipanaskan.

Selain perubahan wujud yang telah disebutkan di atas, perubahan bentuk juga termasuk dalam perubahan fisika. Contohnya adalah perubahan kayu menjadi meja dan batangan besi menjadi pisau. Dapatkah kalian menyebutkan contoh lain perubahan bentuk?

2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia ditandai dengan terbentuknya zat baru dan bersifat tetap atau tidak dapat kembali menjadi zat semula. Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa proses, antara lain karena pembakaran, peragian, pembusukan, perkaratan, dan pertumbuhan.

a. Pembakaran
Dalam perubahan kimia, yang dimaksud pembakaran bukan hanya pembakaran seperti yang sering kita lihat. Dalam reaksi kimia, pembakaran terjadi ketika suatu zat bereaksi dengan oksigen (O2) baik menghasilkan api ataupun tidak. Contoh pembakaran yang sering kita lihat dan menghasilkan api antara lain adalah pembakaran sampah, pembakaran lilin, atau pembakaran kayu. Sedangkan pembakaran yang tidak menghasilkan api antara lain pembakaran karbohidrat (C6H12O6) di dalam tubuh oleh oksigen (O2) sehingga menghasilkan karbondioksida (CO2), air (H2O) dan energi yang digunakan tubuh kita untuk melakukan aktivitas.

b. Peragian
Pada peragian, zat yang diberi ragi dapat berubah menjadi zat baru yang memiliki tekstur dan rasa yang berbeda. Contoh peragian adalah pada pembuatan roti yang bertujuan agar roti dapat mengembang dan bertekstur lembut. Selain itu, peragian juga dilakukan pada pembuatan tempe dan tape. Pada pembuatan tempe, kedelai yang telah direbus diberi ragi sehingga ditumbuhi jamur dan rasanya berubah.

c. Perkaratan
Perkaratan terjadi karena reaksi logam dengan oksigen, air, atau asam. Tidak semua logam mudah mengalami perkaratan. Contoh logam yang tidak mudah berkarat adalah tembaga, emas, dan perak. Karat pada logam sangat merugikan karena selain merubah warna, hal tersebut juga membuat logam menjadi rusak dan mudah patah. Untuk mengurangi perkatan, biasanya logam yang mudah berkarat dilapisi oleh zat yang menghambat perkaratan. Misalnya dengan mengecat logam.

d. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan makhluk hidup yang termasuk perubahan kimia karena tidak dapat kembali kekeadaan semula. Contohnya adalah pertumbuhan biji menjadi pohon.

e. Pembusukan
Kebanyakan makhluk hidup dan hasilnya mudah mengalami pembusukan. Pembusukan dapat merusak zat sehingga sebagian besar merupakan hal yang merugikan. Pembusukan dapat terjadi akibat adanya bakteri pengurai. Contoh pembusukan terjadi pada nasi dan daun.

C. Pemisahan Campuran
Campuran adalah gabungan dari dua atau lebih senyawa tanpa mengalami reaksi kimia sehingga tidak merubah sifat masing-masing senyawa. Dikarenakan campuran tidak mengalami perubahan kimia, maka dapat dipisahkan secara fisik. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk memisahkan larutan, yaitu

1. Penyaringan
yaitu metode pemisahan partikel berdasarkan ukuran partikel menggunakan penyaring yag memiliki lubang berukuran tertentu sesuai dengan ukuran zat yang akan disaring. Zat berukuran lebih kecil dari lubang penyaring akan dilewatkan dan disebut sebagai filtrat. Zat yang tidak dapat melewati saringan disebut residu. Contoh penyaringan adalah pada pemisahan pasir.

2. Penyulingan
Penyulingan atau distilasi adalah pemisahan campuran dengan memanfaatkan perbedaan titik didih. Zat dengan titik didih lebih rendah akan lebih cepat mengalami penguapan sehingga akan keluar dari campuran. Uap yang diperoleh kembali didinginkan sehingga berubah wujud menjadi cair kembali. Contoh pemanfaatan distilasi adalah untuk memisahkan air murni dari mineral dan kotoran yang terkandung di dalamnya.

3. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan pemisahan zat padat dari campuran. Berdasarkan cara pemisahannya, kristalisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Kristalisasi penguapan dilakukan dengan memanaskan campuran sehingga zat dengan titik didih rendah menguap terlebih dahulu dan menyisakan padatan. Contoh kristalisasi dengan metode ini adalah pada pemisahan garam dari air laut. Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan titik beku. Zat padat yang akan dipisahkan memiliki titik beku yang lebih tinggi sehingga lebih dahulu membeku. Setelah zat yang diinginkan membeku seluruhnya, campuran akan disaring agar terpisah.

4. Sublimasi
Pada dasarnya menyublim adalah perubahan zat padat menjadi gas. Pada sublimasi, campuran zat padat akan dipanaskan sehingga salah satu zat akan berubah menjadi gas yang kemudian didinginkan kembali agar kembali ke bentuk padatan namun terpisah dari senyawa-senyawa.

5. Kromatografi
 yaitu pemisahan larutan berdasarkan daya rambat atau kepilaritas.


Sumber: Tim Sigma. 2016. Top Book SMP Kelas VII. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Grasindo

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran :: Materi IPA SMP Lengkap

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berikan Komentar terbaik mu, boleh cantumkan link blog anda asalkan sesuai dengan topik materi